BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Tiga bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), terpaksa berpanas-panasan menjajakan dagangan berupa cilok dan gorengan tahu ke para pengguna jalan di perempatan lampu merah, Lateng Banyuwangi.
Mereka yang terdiri dari dua bocah laki-laki yakni DV (13), BG (12) dan seorang bocah perempuan berinisial GT (12) ini mengaku, berjualan menjadi satu-satunya cara agar mereka mendapatkan uang untuk membeli kuota internet selama sekolah online. Sisanya untuk uang jajan dan dikasihkan kepada orang tuanya.
Baca Juga: Launching Majapahit's Warrior Underwater, Pj Gubernur Jatim Sampai Ikut Nyelam Letakkan Patung
Mereka yang berasal dari keluarga tak mampu itu mengaku, kedua orang tuanya saat ini tak memiliki penghasilan mencukupi untuk membeli kuota internet, lantaran pekerjaannya sepi imbas pandemi Covid 19.
"Saya sekolahnya sekarang pakai handphone dan harus punya kuota. Sedangkan bapak saya sopir truk dan jarang kerja. Jadi hasil saya jualan, selain buat beli kuota internet juga untuk bantu orang tua," kata GT yang duduk di bangku kelas enam SD saat ditemui bangsaonline.com di tempat mangkal jualannya, Kamis (22/10/2020).
Baca Juga: Ditpolairud Polda Jatim Amankan Dua Pelaku Jual Beli Benih Lobster Ilegal di Banyuwangi
Hal senada juga diungkapkan DV yang saat ini duduk di bangku sekolah kelas satu SMP. Ia dan teman-temanya mengaku, meski kelelahan, namun ia bertekad membantu orang tuanya.
Mereka juga mengaku, tidak malu untuk berjualan di pinggir jalan, meskipun harus kehilangan jam bermainnya.
"Yang penting pulang bisa bawa uang untuk tambahan penghasilan keluarga," katanya polos.
Baca Juga: Tim BPBD Lumajang Juara Umum dalam Semarak Gelar Peralatan se-Jatim, Ini Lima Arahan BNPB
Meski demikian bukan berarti tanpa halangan. Tiga bocah asal Kelurahan Kampung Melayu ini, sudah dua kali ditertibkan Satpol PP. Namun, mereka mengaku tidak kapok.
"Dua kali kami ditertibkan. Pertama hanya diperingati, yang kedua dibawa ke kantor Satpol PP dan dihukum untuk membersihkan toilet," ungkap DV dengan polosnya.
"Kita tidak kapok untuk jualan. Karena, jika kita tidak jualan, selain tidak bisa mengikuti sekolah online, untuk kebutuhan keluarga makan di rumah bagaimana," katanya.
Baca Juga: Rumah di Banyuwangi Rusak Usai Diterjang Hujan Deras dan Tertimpa Pohon
Namun, mereka berjanji jika sudah masuk sekolah seperti biasanya dan penghasilan orang tua mereka normal kembali, mereka tidak akan jualan dan akan fokus untuk belajar. (guh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News