Ilustrasi: nyamuk aedes aegypti. foto: kanalsatu.com
SITUBBONDO (BangsaOnline) - Ancaman penyakit demam berdarah di Situbondo semakin menghawatirkan. Setelah menelan 6 nyawa meninggal dunia selama tahun 2015, akhirnya Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo menyatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), kemarin (2/2).
Kepala Dinkes Situbondo, Abu Bakar Abdi melalui pesan singkatnya kepada wartawan koran ini menyatakan, ditetapkannya KLB demam berdarah berdasarkan jumlah korban meninggal akibat DBD antara tahun ini dengan tahun sebelumnya.
"Acuannya tahun 2014 lalu korban DBD 3 orang, sekarang sudah 6 orang yang meninggal dunia. Jadi peningkatannya 100 persen," kata Abu Bakar Abdi, melalui pesan singkatnya, kemarin (2/2).
Enam orang korban meninggal dunia diantaranya, dari Kecamatan Bungatan 2 orang. Selebihnya dari Kecamatan Kapongan, Situbondo, Kendit dan Kecamatan Arjasa, masing-masing 1 orang.
Menyikapi kondisi ini, abu Bakar Abdi menyatakan akan melaksanakan program Gerakan Situbondo Basmi Jentik (Gesit Batik) yang akan melibatkan sejumlah pihak, yakni Kepala Puskesmas dan Camat di Situbondo, Kepala UPTD Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah SD yang ditunjuk secara serentak.
"ProgramGesit Jentik akan dilakukan mulai Selasa (3/2) (hari ini, red) mulai jam 09.00 WIB. Dengan lokasi yang sudah ditentukan secara serentak. Bentuk kegiatannya meliputi 3 M, pemberian abate, dan fogging," pungkas Abu Bakar Abdi.










