GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sudah berjalan 10 hari, terhitung sejak Rabu (21/10/2020), air yang didistribusikan PDAM Giri Tirta kepada pelanggan di wilayah perkotaan keruh. Sedikitnya, ada 30 ribu pelanggan di wilayah perkotaan yang mendapatkan suplai air yang diambil dari SPAM Umbulan, Pasuruan, Jawa Timur.
"Airnya masih keruh. Dibuat mandi anak saya badan jadi gatal-gatal," ungkap Elvita Yuliati, warga Kelurahan Trate, Kecamatan Gresik, kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (30/10/2020).
Baca Juga: Warga Tak Kesulitan Air saat Kemarau, Pemdes Wadak Kidul Apresiasi Langkah Perumda Giri Tirta
Elvita mengaku terpaksa membeli air lagi untuk kebutuhan sehari-hari. "Air kubikan lebih bening (jernih) dari sumber Osowilangon, Manyar," katanya.
Direktur Utama PDAM Gresik, Siti Aminatuz Zariyah menyatakan, saat ini pihak SPAM Umbulan PT Air Bersih Jatim, dan PT Meta Adhya Tirta Umbulan selaku penyuplai air untuk mencukupi kebutuhan air pelanggan di wilayah perkotaan, tengah melakukan pembersihan endapan (sedimentasi) di dalam pipa. Menurutnya, endapan itulah yang mengakibatkan air keruh.
"Saat ini, air yang keruh tengah dibuang di 9 reservoir (pembuangan) untuk pembersihan pipa dari sedimentasi lumpur. Sembilan titik pembuangan itu berada di di area Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik," terangnya.
Baca Juga: Perumda Giri Tirta Gresik Naikkan Tarif Pemakaian Air untuk Pelanggan Niaga dan Industri
Riza -sapaan Dirut PDAM- mengakui, keluhan dari pelanggan tentang keruhnya air terus berdatangan. Bahkan, juga mendapat atensi khusus dari Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto.
Bupati, lanjut Riza, memberikan intruksi langsung kepada manajemen PDAM Giri Tirta agar menyampaikan protes kepada PT PT Air Bersih Jatim, akibat air yang diterima keruh. Riza mengaku sudah bertemu dengan jajaran direksi PT AB dan Meta Adhya Tirta Umbulan, beberapa waktu lalu. Saat itu, menurut Riza, mereka berjanji bisa mengembalikan air dalam kondisi normal maksimal Rabu (26/10/2020) kemarin.
Direktur Keuangan PT AB Tri Utoyo membenarkan, keruhnya air distribusi ke Gresik ini karena adanya sedimentasi. Dan, hingga saat ini sedimentasi itu masih ada dan terus dilakukan pembersihan. Ia menjelaskan, pembersihan itu tidak bisa dilakukan dengan tekanan air sangat besar, sebab kondisi perpipaan PDAM Gresik di wilayah perkotaan sudah banyak yang tua.
Baca Juga: Air PDAM Gresik Tak Mengalir, Fajar: YLBH FT Siap Dampingi Pelanggan Gugat Perdata
"Jika kita tekan dengan kecepatan tinggi misal 600 liter per detik bisa cepat bersih sedimentasinya. Tapi, pipa yang dimiliki PDAM bisa rusak. Pernah kami coba dan benar, pipa banyak rusak, karat-karat pipa besi hancur semua terbawa air. Saat ini kami beri tekanan pelan, 300 liter per detik, dengan konsekuensi pembersihan agak lambat," katanya.
Sementara itu, Direktur Teknik PT Meta Adhya Tirta Umbulan, Yasmin Adirahim memperkirakan pembersihan sedimentasi membutuhkan waktu sekitar 15 hari. (hud/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News