KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, melanjutkan agenda blusukannya dengan mengunjungi dan menyapa warga Kecamatan Grogol. Dhito mendatangi Desa Datengan, serta meninjau Embung Kalibago di Desa Kalipang, Minggu (1/11/2020).
Dhito bersama tim disambut ratusan warga Desa Datengan dengan antusias. Setelah menyapa, Dhito-pun seperti biasanya melakukan dialog dan diskusi menampung keluhan warga Desa Datengan.
Baca Juga: Pasangan Dhito-Dewi akan Jalani Tes Kesehatan di RS Syaiful Anwar Malang Senin Besok
Beberapa keluhan warga antara lain, meminta bangunan plengsengan Sungai Mlinjo, dan masalah terkait tunjangan GTT dan PTT agar diperhatikan.
Terkait dengan plengsengan Sungai Mlinjo, Dhito menjelaskan itu merupakan kewenangan Provinsi Jatim. Namun pihaknya berjanji akan mengomunikasikan hal itu dengan dinas terkait.
"Kalau terkait GTT dan PTT, sudah kita lakukan diskusi bersama dengan teman-teman dewan akan dialokasikan tahun 2021 sebesar Rp 17 miliar," kata Dhito, Minggu (1/11).
Baca Juga: Lantik 71 Pejabat Baru, Bupati Kediri Minta Hilangkan Budaya Ego Sektoral
Usai mendengar curhatan warga Datengan, Dhito melanjutkan blusukan dengan meninjau langsung Embung Kalibago di Desa Kalipang. Karena kondisi medan, Dhito-pun harus dibonceng dengan sepeda motor untuk sampai di lokasi. Di Embung Kalibago, Dhito langsung disambut warga yang sudah menunggu.
Beberapa warga saat bertemu Dhito, di lokasi Embung Kalibago, menyampaikan uneg-unehnya antara lain masalah pipanisasi, minta pengerukan dan plengsengan embung serta minta kenaikan penerima dan pendamping PKH.
Usai meninjau kondisi Embung Kalibango, Dhito menyampaikan keadaan embung, terutama terkait alat pembuka pintu air yang perlu perbaikan, karena 2 dari 3 As-nya tidak berfungsi. Kalau hujan deras ada lumpur, tidak bisa dibuka dan lumpurnya tidak bisa dialirkan ke bawah.
Baca Juga: Soroti Soal Kemiskinan, Bupati Kediri Minta Jajarannya Peka Terhadap Kesulitan Masyarakat
"Kedua, mereka meminta perlu adanya rumah jaga. Dan, yang ketiga mereka minta untuk bisa mengalirkan air ke bawah itu perlu diadakan pipanisasi," ujar Dhito kepada wartawan.
"Masalah kesulitan air untuk warga Desa Kalipang sudah tidak menjadi persoalan, tapi bagaimana proses pengairannya yang harus diperhatikan, walaupun kewenangan ada di pemprov. Tapi nanti saya akan bicara dengan Pemprov Jatim," ujar Dhito.
Disinggung terkait mitigasi bencana, Dhito mengatakan pihaknya harus berdiskusi dengan BMKG dan beberapa instansi terkait yang paham betul.
Baca Juga: Revitalisasi Tahap II, Bupati Kediri akan Bangun Pasar Wates Berkonsep Wisata
"Salah satunya guru besar saya waktu di UGM namanya Dwikorita Karnawati, beliau ahli mitigasi bencana. Karena ada warga Kalipang ingin tempat ini mau dijadikan destinasi wisata, bukannya saya melarang. Namun, sangat disayangkan akses jalannya belum memadai dan daerah ini kalau musim hujan sering terjadi tanah longsor," pungkasnya. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News