BANGSAONLINE.com - Sekitar 10.000 jemaah haji asing tiba di Arab Saudi untuk melakukan umrah setelah jeda tujuh bulan karena pandemi.
Pelaksanaan ibadah umrah menerapkan protokol kesehatan ketat. Jemaah umrah harus diisolasi selama tiga hari setelah kedatangan, sebelum melaksanakan ibadah umrah. Demikian ditegaskan Amr Al-Maddah, Wakil Menteri Haji dan Umrah.
Baca Juga: Haramkan Maulidan dan Wayang, Nyali Ustad Wahhabi Ciut soal Miss Universe Asal Saudi
Al-Maddah mengatakan semua jemaah di-swab test.
Saudi telah mengizinkan warga dan penduduk untuk melakukan umrah bulan lalu dengan kapasitas 30 persen, atau 6.000 jamaah sehari. Tahun lalu, negara Teluk itu menarik 19 juta jemaah Umrah.
Sebelum pandemi, lebih dari 1.300 hotel dan ratusan toko berdesakan sepanjang waktu untuk melayani para jemaah yang mengunjungi kota suci Mekah dan Madinah. Namun, sebagian besar telah kosong dalam beberapa bulan terakhir. Para jamaah tidak lagi diizinkan menyentuh Kabah.
Baca Juga: Arab Saudi Pamerkan Rancangan Sirkuit Qiddiya
Umrah adalah tulang punggung dari rencana untuk memperluas pariwisata di bawah dorongan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, untuk mendiversifikasi ekonomi pengekspor minyak utama dunia.
Arab Saudi berencana untuk meningkatkan pengunjung umrah menjadi 15 juta pada tahun 2020, dan menjadi 30 juta pada tahun 2030. Namun rencana terganggu oleh pandemi virus corona.
Umrah menghasilkan pendapatan 12 miliar dolar, dari penginapan, transportasi, hadiah, makanan, dan biaya jamaah, menurut data resmi.
Baca Juga: Cegah Koper Baru Jemaah Tertukar, Kemenag Gunakan Aplikasi Haji Pintar
Arab Saudi menjadi tuan rumah haji yang berkurang drastis pada akhir Juli untuk pertama kalinya dalam sejarah modern, dengan beberapa ribu jemaah haji domestik. padahal sebelumnya seperti lautan manusia, karena dijubeli 3 juta umat muslim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News