BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bangkalan selama 10 tahun ini tidak ada perubahan yang signifikan. Rata-rata hanya naik 0,4 poin setiap tahun. Karena itu, Bangkalan hanya berkutat di peringkat 37 dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur selama satu dekade belakangan, yakni 2010-2019.
Berdasarkan data BPS Bangkalan, poin IPM Bangkalan tahun 2010 di angka 57,23. Kemudian tahun 2011 (58,63), 2012 (59,65), 2013 (60,19), 2014 (60,71), 2015 (61,49), 2016 (62,06), 2017 (62,30), 2018 (62,87), dan 2019 (63,79).
Baca Juga: Peringati HUT ke-493, Pj Bupati Bangkalan Persilakan Investor Masuk ke Kota Dzikir dan Sholawat
Hal ini tidak berbanding lurus dengan anggaran yang digelontorkan kepada Dinas Pendidikan dan Kesehatan. Dua OPD itu setiap tahunnya mendapatkan anggaran paling besar.
Berdasarkan Nota keuangan tahun 2020, Dinas Pendidikan dan Kesehatan kurang lebih mendapatkan anggaran Rp. 850 miliar. Sementara di R-APBD 2021 dialokasikan Rp. 840 miliar atau setara 37 persen dari R-APBD TA 2021 sebesar Rp 2.279 Triliun.
Sementara Wakil Bupati Bangkalan Mohni mengakui masih rendahnya IPM Kabupaten Bangkalan. Ia berharap, ke depan IPM Bangkalan dapat ditingkatkan.
Baca Juga: Cawagub Lukman Gelar Sarasehan Bareng Emak-Emak di Bangkalan
"IPM Bangkalan sama Kabupaten Sampang dalam kondisi yang sama. Mudah-mudahan bisa ditingkatkan di tahun depan, sama memang dengan Sampang," ujarnya.
Sekadar diketahui, IPM Kabupaten Bangkalan di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) TA 2020 ditargetkan berada pada level 64,42 poin. Sementara tingkat kemiskinan 17,9 persen, dan tingkat pengangguran terbuka (TPT) 4,1 persen. (uzi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News