SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Temuan Kepala Pusat Riset Ilmu Kepolisian dan Kajian Terorisme Universitas Indonesia (UI) Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto, bahwa sebanyak 37 terdakwa kasus terorisme memiliki latar belakang organisasi Front Pembela Islam (FPI) mengagetkan banyak pihak.
Apalagi Benny menyebut nama-nama itu secara gamblang, termasuk tempat peristiwanya masing-masing. Mernurut dia, temuannya itu berdasarkan data laman pengadilan negeri yang menangani masing-masing perkara teroris tersebut.
Baca Juga: Kerahkan Timnya, BHS Yakin Subandi-Mimik Raih 70 Persen
“Dengan meneliti satu per satu putusan,” tutur Benny, Kamis 17 Desember 2020 seperti dikutip dari detikcom. (Daftar nama-nama terdakwa teroris itu bisa dilihat di bagian akhir berita ini).
Lalu bagaimana tanggapan FPI? Wakil Sekretaris Umum FPI Aziz Yanuar menilai bahwa mereka yang terlibat terorisme itu oknum.
“Itu kan oknum dan tidak bisa merepresentasikan apa yang menjadi kebijakan atau menjadi bagian dari organisasi,” kata Aziz Yanuar kepada wartawan, Kamis (17/12/2020).
Baca Juga: Gerindra Yakini Dhito-Dewi Bisa Jadi Perpanjangan Tangan Pemerintah Pusat
Ia mencontohkan kader partai korupsi. Menurut dia, tindakan kader partai yang terlibat korupsi tidak bisa disimpulkan bahwa partai itu berorientasi pada partai koruptor.
Ia mengatakan bahwa FPI justru selalu membantu bencana, baik lokal maupun internasional. Di antaranya masalah Palestina.
Ia mengaskan bahwa FPI menolak korupsi dan terorisme. Menurut dia, FPI juga melarang anggotanya membawa senjata.
Baca Juga: Usai Dibentuk, Ketua DPRD Kota Batu Minta Komisi Langsung Bekerja Sesuai Tupoksi
Sementara Ketua DPP Partai Gerindara Bidang Kaderisasi, Desmond J Mahesa tampak berang. Ia mereaksi keras temuan Kepala Pusat Riset Ilmu Kepolisian dan Kajian Terorisme UI Benny Marmoto itu.
“Kalau Benny Mamoto bagian dari aparat negara atau pensiunan, ya nggak usah ngomong. Kasih saja ke internal Polri ke Densus. Ini penyakit untuk menahan mulut, orang jadi takut, suasana hari ini jangan dipanasi dengan yang mencekam semakin mencekam, nggak sehat bangsa ini lama-lama,” katanya dikutip detik.com, Kamis (17/12/2020).
Wakil Ketua Komisi III DPR itu justru mempertanyakan sumber data Benny Mamoto. Bisa dipercaya apa tidak.
Baca Juga: Status Seskab Mayor Teddy Dinilai Langgar UU TNI, Prabowo Coba Siasati Aturan Demi Mantan Ajudan?
“Dia kan mantan polisi mencari popularitas di tengah di tengah musibah kayak gini yah, ayam sayur kayak gini merusak aja. Seharusnya orang yang seperti ini bikin suasana yang kondusif agar pemerintah bisa berjalan dengan baik, kita khawatirnya hal-hal seperti ini gak benar,” katanya.
Tapi kalau memang benar, menurut dia, kita tindak.
Benny membagikan data dalam format Docx terkait identitas para terdakwa. Inilah daftar nama-nama itu:
Baca Juga: Gerindra: Gus Barra-dr Rizal Mojokerto Pilihan Prabowo Subianto
1. Chandra Jaya alias Abu Yasin, Ketua FPI Belopa 2008. Ditangkap 25 Januari 2016 terlibat jaringan teroris MIT Poso. Vonis 3 tahun penjara.
2. Maryanto alias Themeng, anggota FPI Bantul ditangkap 11 juli 2018 kasus pembuatan bom. Pekerjaan penjual bakso tusuk. Vonis 2 tahun 6 bulan penjara.
3. Arif Hidayatullah alias Abu Musab, FPI Solo 2009, ditangkap 23 Desember 2015 kasus perencanaan amaliyah, kelompok Bekasi. Vonis 6 tahun penjara.
Baca Juga: Ketua DPC Gerindra Kota Kediri Komitmen Dukung Vinanda-Gus Qowim di Pilkada 2024
4. Hasan alias Bang Toyib, FPI Solo 2009, ditangkap 19 Juli 2016 terlibat menyembunyikan DPO pelaku teroris, kelompok Solo. Vonis 3 tahun 6 bulan penjara.
5. Fajar Noviyanto alias Muhammad alias Muh, FPI Solo 2007, ditangkap 22 September 2010 kasus pembuatan bom, kelompok Badri. Vonis 2 tahun penjara.
6. Azwani Zainudin, FPI Aceh 2008, ditangkap 20 Maret 2010 kasus masalah senjata, kelompok Aceh.
Baca Juga: Mantan Asisten Stafsus Presiden Diduga Turut Bermain Rekom di Pilkada Blitar 2024
7. Zainal Anshori alias Abu Fahry alias Qomaruddin, FPI Lamongan 2008, ditangkap 7 April 2017. Amir JAD, kelompok JAD Jatim. Vonis 7 tahun penjara.
8. Ahmad Yosefa alias Hayat, FPI Cirebon, ditangkap 2011 Pelaku Bom Gereja Pekuton September 2011. Meninggal dunia (bom bunuh diri).
9. Muhammad Syarif, FPI Cirebon, ditangkap 2011. Pelaku bom Polresta Cirebon April 2011. Meninggal dunia (bom bunuh diri).
Baca Juga: Maju Pilkada 2024, 4 Anggota DPRD Kota Batu Terpilih Tetap Dilantik
10. Achmad Basuki, FPI Cirebon, ditangkap 2011. Pelaku bom Polresta Cirebon April 2011. Vonis 9 tahun penjara.
11. Moch Ramuji alias Muji alias Ahmad alias Kapten alias Botak, 2009 FPI Lamongan, ditangkap 13 Mei 2014. Vonis 6 tahun 6 bulan penjara.
12. Zainal Hasan alias Hasan alias Abu Said, FPI Lamongan, ditangkap 7 April 2017 kasus pengambilan senjata Filipina, kelompok Lamongan Jatim. Vonis 5 tahun penjara.
13. Agam Fitriyadi alias Syamil alias Afit bin Darwin Mizana, FPI Aceh, ditangkap 17 Maret 2010, kasus pelatihan militer di Aceh. Kelompok Aceh 2010. Vonis 7 tahun penjara.
14. Ali Azhari alias Jakfar alias Topan bin Daryono (Alm), FPI Aceh, ditangkap 1 April 2010, kasus pelatihan militer di Aceh. Vonis 7 tahun penjara.
15. Agus Abdillah alias Jodi, FPI Jembatan Besi, ditangkap 17 September 2012, terlibat bom Beji Depok dan rencana teror bom bunuh diri. Vonis 8 tahun penjara.
16. Syaiful Bahri Siregar alias Ipul alias Imam ditangkap 9 Maret 2010.
17. Muhammad Sofyan Tsauri alias Marwan alias Abu Ayas, FPI Aceh 2009, ditangkap 22 Februari 2010, mantan polisi, kasus penjualan senjata dan pelatihan kemiliteran Jantho Aceh, kelompok JI. Vonis 10 tahun penjara.
18. Muchsin Kamal, FPI Aceh, Ditangkap 19 Maret 2010, kasus pelatihan militer Aceh 2010. Vonis 8 tahun penjara.
19. Munir bin Ismail alias Abu Rimba alias ABU Abu Uteun, FPI Aceh, ditangkap 17 Maret 2010, kasus pelatihan militer Aceh. Kelompok Aceh 2010. Vonis 7 tahun penjara.
20. Taufik bin Marzuki alias Abu Sayaf alias Alex Nurdin Sulaiman bin Tarmizi, FPI Aceh dan ikut pelatihan kemiliteran FPI Aceh, ditangkap 29 September 2010. Vonis 7 tahun 6 bulan penjara.
21. Muktar alias Tgk Muktar bin Almarhum Ibrahim, FPI Aceh, ditangkap 16 Maret 2010, kasus pelatihan militer Aceh 2010. Vonis 12 tahun penjara.
22. Eko Ibrahim bin Iman Suryadi alias Baim, ditangkap 7 Mei 2011. Anggota FPI Aceh 2009 dan ikut pelatihan militer FPI Aceh. Vonis 7 tahun 6 bulan penjara.
23. Sudirman alias Yasir, FPI Pemalang 2004, ditangkap 16 Juni 2011 kasus perakitan bom Pemalang, kelompok Dulmatin. Vonis 3 tahun 6 bulan.
24. Asmuni Alias Munir, 2008 anggota FPI Rawa Badak, Kajian FPI Aceh, ditangkap 4 Juli 2011 belajar pembuatan bom, kasus pelatihan militer aceh 2010. Vonis 5 tahun penjara.
25. Muhammad Shibghotullah bin Sarbanuli alias Mihdad alias Asim alias Mush’ab alias Kholid alias Hani alias Faisal Septya Wardana, ditangkap 11 Juni 2011. Kelompok pelatihan militer Aceh.
26. Qoribul Mujib alias Pak Mujib alias Paklek alias Mujiono alias Abdul Sika alias Si Dul alias Muji, ditangkap 12 Juli 2012.
27. Anggri Pamungkas alias Ari Bin Sihono, ditangkap 22 September 2012, FPI Solo, ditangkap kasus pembuatan bom 2010, kelompok Badri. Vonis 8 tahun penjara.
28. Sefariano alias Mambo alias Aryo alias Asep alias Dimasriano, 2008 anggota FPI Petamburan, ditangkap 2 Mei 2013, perencanaan bom Kedubes Myanmar. Vonis 7 tahun 6 bulan penjara.
29. Nur Prakoso alias Hamzah, FPI Solo, ditangkap 29 Desember 2015 kasus Amaliyah Polresta Surakarta Solo 2015, kelompok Solo.
30. Irsyad alias Abu Raihan alias Pak Nuk, FPI Kendal 2012-2015, ditangkap 10 April 2017 kasus fasilitasi ikhwan yang ingin bergabung ke MIT Poso, kelompok Kendal. Vonis 3 tahun 6 bulan.
31. Dodi Kuncoro alias Dodi bin Tukiyanto, FPI Solo, ditangkap 23 Desember 2014 kasus pembuatan bom, kelompok Badri. Vonis 5 tahun penjara.
32. Andri Marlan Saputra, FPI Aceh, ditangkap kasus pelatihan militer Aceh 2010, kelompok Aceh.
33. Imam Bukhori, FPI Pekalongan, ditangkap Densus 88 tahun 2005. Kasus menyembunyikan Noordin M Top.
34. Fathurohman alias Pak Fath, Sekjen FPI Pekalongan, ditangkap Densus 88 tahun 2005 kasus menyembunyikan Noordin M Top.
35. Kamal, anggota FPI Pekalongan, ditangkap Densus 88 tahun 2005 kasus menyembunyikan Noordin M Top.
36. Abdul Aziz, FPI Pekalongan, ditangkap Densus 88 tahun 2005 kasus menyembunyikan Noordin M top.
37. Suparman alias Maher, FPI Cirebon, ditangkap 3 Agustus 2017 kasus bergabung dengan MIT Poso dan menjadi fasilitator ikhwan JAD, bergabung ke MIT Poso, kelompok Cirebon. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News