BLITAR, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Blitar memilih untuk tetap membuka lokasi wisata selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kebijakan ini diambil dengan pertimbangan, pengelola tempat wisata di Kabupaten Blitar sejak awal telah berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Kami tidak menutup tempat wisata, namun pengelola harus kontrol protokol kesehatan dengan ketat. Pertimbangannya karena memang dari awal para pengusaha wisata sudah membuat komitmen bahwa mereka mau menerapkan protokol kesehatan secara ketat, dan jika melanggar mau diberi sanksi," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti, Rabu (23/12/2020).
Baca Juga: Pembangunan Gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Blitar Dihentikan, Berikut Penyebabnya
Selain itu, meski pada libur panjang beberapa waktu lalu jumlah kasus Covid-19 mengalami peningkatan, namun di sisi lain roda perekonomian dari sektor pariwisata di masa pandemi Covid-19 juga tetap harus berjalan. Sehingga selain bertanggung jawab atas pelaksanaan protokol kesehatan dengan menyediakan sarana dan prasarana pendukung, pengelola tempat wisata juga memiliki tanggung jawab untuk mengingatkan para pengunjung lokasi wisata agar tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Pengunjung juga harus taat dan patuh. Kemudian yang masuk dibatasi 50 persen dari kapasitas lokasi wisata. Pengelola juga harus berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan terdekat untuk berjaga-jaga ketika ada kejadian yang membutuhkan penanganan medis," imbuhnya.
Selain tidak menutup lokasi wisata, Pemkab Blitar juga tidak mewajibkan pendatang untuk menunjukkan hasil rapid test antigen ketika berkunjung ke Kabupaten Blitar. Krisna mengaku, saat ini Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar lebih berfokus mengontrol penanganan pasien konfirmasi positif.
Baca Juga: Wujudkan Swasembada Pangan, Polres Blitar Tanam Jagung di Lahan Kosong
"Yang positif kan juga harus dikontrol bagaimana tracing dan treatment ya sehingga kami fokus ke situ dahulu sambil mengawasi pusat-pusat keramaian agar tidak ada kerumunan yang menyebabkan penularan," pungkasnya. (ina/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News