SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Santy Meilansari, perempuan berusia 40 tahun masuk Islam di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya usai salat Jumat (15/1/2021). Diantar dua kerabatnya, perempuan yang semula beragama Kristen itu mengikrarkan dua kalimat syahadat setelah mendapat hidayah.
Ia mengaku ada perasaan lain di hatinya dalam beberapa bulan terakhir itu. Ia sangat tertarik terhadap agama Islam, meski kedua orang tuanya beragama Kristen.
Baca Juga: Tertarik Ajaran Islam Sejak SMP, Wanita ini Ikrar Syahadat di Usia 25 Tahun di Masjid Al Akbar
Hal itu disampaikan Santy Meilansari kepada Dr. KH. M. Sujak, Kepala Badan Pengelola Masjid Al-Akbar yang menuntun proses ikrar kalimat syahadat. “Pokoknya ada perasaan lain di hati saya,” kata Santy Meilansari kepada Kiai M. Sujak dan jamaah salat Jumat Masjid Al-Akbar yang belum pulang.
(Santy Meilansari. foto: mma/ bangsaonline.com)
Baca Juga: Masjid Al-Akbar Terima Dua Orang Berikrar Syahadat, KH Syarifuddin: Hijrah Harus Sungguh-Sungguh
Santy bahkan selama ini mengaku sudah salat lima waktu, meski proses ikrar dua kalimat syahadat belum dilakukan secara resmi. Perempuan kelahiran Surabaya, 08 Mei 1981 itu bahkan mengaku sudah bisa baca dua kalimat syahadat, meski belum lancar.
Kiai Sujak kemudian menuntun perempuan berjilbab itu membaca dua kalimat syahadat. Asyhadualla ilaha illallah waasyhaduanna muhammadarrasulullah.. “Diulang lagi, “ pinta Kiai Sujak sembari menuntun pembacaan dua kalimat syahadat, kalimat demi kalimat.
Baca Juga: Syekh Afeefuddin di Maulid Akbar MAS, Khofifah: Upaya Unduh Berkah Allah dan Syafaat Rasulullah SAW
(Santy Meilansari dan salah satu kerabatnya. foto: mma/bangsaonline.com)
Agar mantap, Kiai Sujak pun menuntun ucapan syahadat Santy Meilansari sampai tiga kali. Setelah tiga kali baru Kiai Sujak menuntun artinya: “Saya bersaksi bahwa tiada tuhan yang wajib disembah selain Allah. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah,” ucap Kiai Sujak yang diikuti Santy Meilansari.
“Ikrar syahadat sampean ini tidak hanya disaksikan manusia, tapi juga disaksikan langsung oleh Allah SWT,” kata Kiai Sujak kepada Santy Meinlansari. Karena itu ia minta Santy Meilansari serius dan tidak main-main dalam memeluk agama Islam. Santy Meilansari langsung mengangguk mengiyakan.
Baca Juga: Yakini Kebenaran Islam, Dua Pemuda Resmi Mualaf dengan Bersyahadat di Masjid Al-Akbar Surabaya
Usai proses pengikraran dua kalimat syahadat, Kiai Sujak langsung memimpn doa dan memberi cinderamata.
Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, Masjid Nasional Al-Akbar selama ini menjadi salah satu tempat ibadah yang paling banyak melayani proses masuk Islam para muallaf dari berbagai daerah.
Baca Juga: Presiden Jokowi Jadi Saksi Pernikahan Yusuf dan Jihan, Khofifah: Sebuah Kehormatan yang Luar Biasa
Bahkan mengawali Tahun Baru 2021, masjid yang diresmikan Presiden KH Abdurrahman Wahid pada 10 November 2000 itu memfasilitasi tiga muda-mudi milenial masuk Islam.
Para muallaf itu adalah Ike Handayani Syafuldi (36 tahun), Rexy Jaya Sutanto (24 tahun), dan Adik Joko Subagiyo (30 tahun). Semula tiga anak muda (satu cewek dan dua cowok) itu beragama Kristen. Tapi menemukan cahaya dan kebenaran dalam Islam.
Jumat sebelumnya (16/10/2020), Masjid Nasional Al-Akbar juga menerima lima milenial masuk Islam. Mereka adalah Lala Isnawati, Yunita Endah Permatasari, Ayu Puspita Adi Suyasa, Wildan Julio Armando P. P, dan satu lagi muallaf perempuan.
Baca Juga: Keunggulan Tafsir Al Jailani Dibedah, Khofifah Berterima Kasih ke Syeikh Fadhil
Bahkan seorang bule, warga Negara Australia bernama Brown Zachary, yang semula atheis juga masuk Islam di masjid yang terletak di Kelurahan Pagesangan Kecamatan Jambangan Surabaya itu. (mma)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News