Evakuasi Santri Positif Covid-19 di Blitar Sempat Terkendala Miskomunikasi

Evakuasi Santri Positif Covid-19 di Blitar Sempat Terkendala Miskomunikasi Petugas saat mengangkut barang-barang para santri terkonfirmasi positif Covid-19 yang akan pindah tempat isolasi.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Polres mengevakuasi sebanyak 9 santri dari rumahnya masing-masing di Kecamatan Gandusari untuk ditempatkan di rumah isolasi khusus santri Ponpes Nurul Ulum Kelurahan Kedung Bunder, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten , Jumat (15/1/2021).

Proses evakuasi sempat diwarnai adanya miskomunikasi antara petugas dengan warga di sekitar ponpes. Warga sekitar ponpes mengira tempat isolasi Ponpes Nurul Ulum akan digunakan untuk tempat isolasi umum untuk warga yang positif Covid-19. Padahal rumah isolasi itu digunakan khusus untuk santri positif Covid-19.

Baca Juga: Suami Pembacok Istri di Blitar Diringkus

"Informasi awal ada yang berpersepsi seperti itu. Mungkin tempat itu disangka jadi tempat isolasi umum, karena beberapa hari terakhir ada mobilitas ambulans keluar-masuk. Mereka khawatir akan digunakan secara permanen. Lalu kita kumpulkan mereka, bersama Muspika dan Pak Plh Sekda Kabupaten , kami beri pengertian kalau itu khusus untuk santri yang terkonfirmasi positif. Sedangkan masyarakat umum di LEC Garum. Jadi semua sudah jelas, sudah selesai," ujar Kapolres AKBP Leonard M Sinambela.

Terpisah, Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Krisna Yekti mengatakan, para santri yang akan kembali ke ponpes memang diwajibkan melakukan rapid antigen mandiri. Dari rapid test itu ada 25 santri diketahui positif. Kemudian dilakukan tracing dan testing kepada 163 kontak erat.

"Kami rekomendasikan mereka isolasi di dalam ponpes saja. Kebijakan ini diambil mengingat masih banyak hasil swab santri lain yang belum keluar. Sementara itu, kapasitas gedung LEC Garum lokasi isolasi bagi pasien positif Covid-19 tanpa gejala sudah penuh. Kami harus bertindak cepat. Tidak mungkin mereka menunggu LEC ada tempat. Jadi, nanti semua santri Nurul Ulum yang positif, isolasinya kami sentralisir di dalam pondok pesantrennya. Tadi itu warga hanya miskomunikasi saja karena pondoknya kan mepet rumah penduduk itu," tegas Krisna.

Baca Juga: Polisi Buru Suami Pembacok Istri di Blitar

Sepekan terakhir, klaster ponpes muncul di beberapa lokasi di Kabupaten , di antaranya di Kecamatan Garum, Kanigoro, Kademangan, Ponggok, Sanankulon, Talun, dan Wonotirto. Data per Kamis (14/1/2021), kasus baru di Kabupaten menembus angka 107 atau tertinggi se-Jatim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Ikuti Google Maps, Mobil Pikap di Blitar Dilewatkan Jembatan Bambu, Nyaris Terporosok':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO