Calon Kapolri Komjen Listyo Wajibkan Polisi Ngaji Kitab Kuning, Gus Fahmi sudah Ngisi di Polres

Calon Kapolri Komjen Listyo Wajibkan Polisi Ngaji Kitab Kuning, Gus Fahmi sudah Ngisi di Polres    KH. Fahmi Amrullah. foto: youtube

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Banyak respons para kiai -terutama di Jawa Timur- terhadap rencana Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo yang akan mewajibkan anggota Polri mengikuti kajian untuk menangkal berkembangnya teroris dan radikalis.

Namun, KH Fahmi Amrullah, Kepala Pondok Putri Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, justru menunggu realisasinya. “Sebaiknya ditunggu saja. Selama ini beberapa polres sudah ada yang mengadakan kajian-kajian. Saya setiap Kamis ngisi di Polres Jombang. Tapi belum menyeluruh. Ditunggu saja,” kata Gus Fahmi, panggilan akrab Kiai Fahmi Amrullah, kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (21/1/2021).

Baca Juga: Polemik Nasab Tak Penting dan Tak Ada Manfaatnya, Gus Fahmi: Pesantren Tebuireng Tak Terlibat

Gus Fahmi juga mengusulkan agar Polri juga memaksimalkan para polisi yang sudah bisa baca . Sebab, “Belajar baca butuh lama,” kata cucu pendiri NU Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari itu.

Sebelumnya, Ketua PWNU Jawa Timur Dr. KH. Marzuki Mustamar merespons positif gagasan calon Kapolri Komjen yang akan mewajibkan anggota Polri mengikuti kajian kitab kuning untuk menangkal berkembangnya teroris.

“Siapa pun yang ingin berbuat baik untuk bangsa ini, kita mesti apresiasi termasuk upaya deradikalisasi lewat menggalakkan ngaji kitab kuning,” kata Kiai Marzuki Mustamar kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (21/1/20221) sore.

Baca Juga: Terima Dubes Jepang untuk Indonesia, Pj Gubernur Jatim Bahas Pengembangan Kerja Sama

“Umat kembali kepada ajaran yang benar, merujuk kepada ulama yang benar dan negara aman, terhindar dari perpecahan,” tambah pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Gasek, Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Malang Jawa Timur itu.

Hanya saja, tegas Kiai Marzuki Mustamar, kita patut bertanya pada diri kita sendiri. “Kenapa hal itu ada ketika petinggi Polri justru dari orang non muslim,” kata dosen Fakultas Humaniora dan Budaya UIN Maliki Malang yang dikenal sebagai pakar Ahlussunnah Wal-Jamaah (Aswaja) itu.

“Semoga berkat dan ulama, dapat hidayah! Dan semoga saat petinggi Polri berganti, lebih Aswaja lagi dan lebih bersih dari radikalis,” do’a Kiai Marzuki Mustamar yang telah melahirkan karya Kitab Al-Muqtathafat li ahl al-Bidayat. Buku berbahasa Arab ini berisi sanggahan kepada beberapa kelompok, terutama kelompok salafi wahabi yang suka membid’ahkan amaliah kaum Nahdliyyin, dikutip dari dalil-dalil Al-Quran, As-Sunnah, dan kaidah Ushul Fiqh

Baca Juga: Gus Fahmi Bantah Ada Pertarungan Politik Kiai dalam Pilkada Mojokerto 2024

Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, banyak sekali gagasan Calon Kapolri Komjen yang menggebrak. Yang teranyar akan mewajibkan anggota Polri mengikuti kajian . Gagasan ini ia sampaikan untuk menangkal berkembangnya teroris.

Yang menarik, ide mewajibkan anggota Polri mengikuti pengajian ini bukan hanya wacana. Tapi pernah ia praktikkan ketika menjabat Kapolda Banten. “Seperti di Banten, saya pernah sampaikan anggota wajib untuk belajar ,” tegas Komjen Listyo ketika uji kelayakan dan kepatutan di hadapan DPR RI, Rabu (20/1/2021).

Listyo menuturkan bahwa ide ini mendapat masukan dari para kiai atau ulama di Banten. “Saya yakini bahwa apa yang disampaikan ulama itu benar adanya. Maka dari itu, kami akan lanjutkan,” tegas Listyo yang kini menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri.(tim) 

Baca Juga: Gus Fahmi, Putra Kiai Chusaini Ilyas: Abah Saya Jangan Ditabrakkan dengan Kiai Asep

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO