KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Kediri akan segera memulihkan Jembatan Gedangsewu yang amblas pada hari Sabtu (23/1/2021) lalu, agar jalur lalu lintas antara Kecamatan Pare dan Kecamatan Puncu segera bisa terhubung, kendati masih terdapat jalur alternatif lain penghubung dua kecamatan tersebut.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kediri telah melakukan asesmen ke lokasi yang bertujuan untuk mengecek kondisi terakhir jembatan tersebut. Hasilnya, memang terjadi kerusakan yang cukup berat pada bagian tengah jembatan.
Baca Juga: Peringati HUT Korpri, Pjs Bupati Kediri Dorong ASN Lebih Adaptif dengan Perkembangan Teknologi
Selain itu, pengecekan tersebut juga untuk memastikan keadaan di lapangan agar dapat menyusun rencana kerja, tindakan penanganan, serta untuk mengetahui jumlah anggaran yang dibutuhkan dalam proses perbaikannya.
"Kemarin kami sudah melakukan asesmen awal. Sementara untuk anggarannya nanti menggunakan APBD atau anggaran reguler dari dinas PUPR, masih menunggu arahan dari pimpinan," ucap Yudhit Prawinata, Kasie Perencanaan Jalan dan Jembatan DPUPR Kabupaten Kediri, Selasa (26/1/2021).
Selain di Jembatan Gedangsewu, asesmen juga dilakukan di jembatan penghubung antardusun di Kecamatan Kunjang yang tidak dapat dilakukan penanganan darurat oleh BPBD. Karena gorong-gorongnya bocor, sehingga harus dilakukan perbaikan secara permanen.
Baca Juga: Bagikan PTSL di Dua Desa, Pjs Bupati Kediri Imbau Warga Jaga Bidang Tanah Masing-Masing
"Untuk realisasi perbaikan kedua jembatan tersebut, PUPR akan mengoordinasikan dengan BPBD terlebih dahulu, karena kerusakannya terkait kebencanaan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Jembatan Gedangsewu yang terletak di Perbatasan Desa Gedangsewu, Kecamatan Pare dan Desa Gadungan, Kecamatan Puncu putus diduga tergerus air sungai. Jembatan penghubung tiga kecamatan yaitu Pare, Puncu, dan Kepung tersebut putus sekira pukul 00.30 WIB, Sabtu (23/1/2021).
Jembatan itu sering disebut sebagai Jembatan Bong Cino karena berada persis di selatan makam Cina. Akibat putusnya jembatan, sebuah mobil Toyota Fortuner warna putih nopol AG 1885 FC nyungsep dan terperosok masuk ke lubang jembatan.
Baca Juga: Pemkab Kediri Raih Penghargaan Terbaik Keterbukaan Informasi Publik
Untungnya tidak sampai masuk ke sungai karena masih tertahan bongkahan jembatan. Mobil berhasil dievakuasi setelah pemilik meminta bantuan truk untuk menarik mobil dari lubang jembatan.
Ainur Rofiq, Warga Gedangsewu Kecamatan Pare menjelaskan, sebenarnya sungai dalam keadaan tidak meluap saat kejadian, meski siang sampai sore Pare dan sekitarnya diguyur hujan.
"Putusnya jembatan ini mungkin ya faktor usia, Mas. Karena dibangun sudah lama sekitar tahun 1967 lalu. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa," ujar Ainur Rofiq. (uji/zar)
Baca Juga: Hingga November 2024, Stok Daging Sapi di Kabupaten Kediri Surplus 2.736,7 Ton
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News