PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Belasan jagal yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Sapi se-Pasuruan Raya ramai-ramai mendatangi Gedung DPRD untuk menemui Komisi II Rabu (27/01). Kedatangan para jagal itu untuk menyampaikan keluhan soal langkanya sapi potong yang berimbas pada naiknya harga jual ke masyarakat.
M. Habibi, Ketua Paguyuban Pedagang Sapi se-Pasuruan Raya menjelaskan bahwa tingginya harga jual daging di Kabupaten Pasuruan lantaran mereka kesulitan mendapatkan sapi potong dari para peternak. "Harga satu ekor sapi berkisar Rp 27-28 juta. Padahal sebelumnya harga per ekor hanya Rp 24 juta," jelasnya.
Baca Juga: Dua Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan Resmi Dilantik Gantikan Rusdi dan Shobih
Ketua Komisi II DPRD H. Joko Cahyono yang dikonfirmasi BANGSAONLINE.com membenarkan kedatangan paguyuban pedagang sapi itu untuk meminta fasilitasi terkait kelangkaan sapi potong.
"Dari hasil rapat tersebut, Komisi II meminta dinas untuk mengecek data populasi sapi di Kabupaten Pasuruan. Kalau memang surplus, kenapa terjadi kelangkaan," jelas pria asal Prigen ini.
Selain kelangkaan sapi potong, kata Joko, mereka juga mengeluhkan keberadaan RPH di beberapa kecamatan yang dianggap kurang layak. Bila digunakan untuk kegiatan pemotongan sapi, maka daging yang dihasilkan menjadi tidak higienis.
Baca Juga: Ning Mila Siap Perjuangkan Aspirasi Pendidikan dan Kesejahteraan Masyarakat
"Mereka juga meminta pemerintah daerah memberikan fasilitas simpan pinjam untuk kelancaran usaha mereka," tukasnya. (adv/bib/par/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News