SIDOARJO (BangsaOnline) - Berbagai kalangan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Sidoarjo melakukan aksi unjukrasa menolak pemasangan patung menyerupai manusia yang berada di sebelah Timur Alun-alun Sidoarjo atau dikenal Monumen Jayandaru.
Mereka ngluruk gedung DPRD Sidoarjo setelah sebelumnya mendatangi kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Sidoarjo, Kamis (12/02). Tujuannya sama yakni menuntut agar patung-patung itu segera diturunkan,
Baca Juga: PDIP Sidoarjo Bangkitkan Semangat Nasionalisme Melalui Karya Lukisan Bung Karno
Salah satu perwakilan LSM, Zainal Abidin mengatakan, bahwa, kedatangan mereka juga mempertanyakan dana tanggungjawab sosial atau corporate social responbility (CSR) Monumen Jayandaru. Sebab, diisnyalir terjadi tumpang tindih anggaran antara dana yang berasal dari APBD Sidoarjo dengan dana CSR.
”Tahun Anggaran 2014, ada alokasi anggaran dari APBD Sidoarjo sebesar Rp 3,4 miliar dan sekarang ada CSR juga di Alun-alun. Kami khawatir terjadi tumpang tindih antara dana yang berasal dari APBD Sidoarjo dengan CSR,” ungkapnya.
Sebenarnya, sambung Zainal, CSR itu lebih tepat untuk pembangunan sarana dan prasarana sosial publik, bukan diberikan dalam bentuk patung.
Baca Juga: Usai Penurunan Patung, Monumen Jayandaru di Sidoarjo Dipercantik
”Kami juga inginkan transparansi atau penjelasan secara terbuka terkait SKPD yang telah merancang dan mengetahui pembuatan patung itu. Karena kepala DKP berkilah bahwa soal patung adalah tim dari pemkab yang menentukan soal patung,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News