TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Guna memastikan seluruh pedagang mendapat jatah kios dan los di Pasar Pon Trenggalek, Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin turun tangan sendiri terhadap proses penempatan pedagang di tiap kios maupun los.
Terhitung sejak dua hari, secara maraton Bupati Arifin tanpa mengenal rasa lelah akhirnya berhasil merampungkan tugas menempatkan 400 pedagang ke dalam Pasar Pon Trenggalek.
Baca Juga: Pjs Bupati Trenggalek Tinjau Gudang Bulog
Proses penempatan pedagang dimulai dari jam sembilan pagi hingga menjelang Salat Maghrib di Pendopo Kabupaten Trenggalek. Satu per satu para pedagang itu menghadap pada Bupati Arifin untuk mengikuti proses pengundian sekaligus tanda tangan pakta integritas.
Kepada BANGSAONLINE.com, Bupati Arifin mengatakan bahwa apa yang dia kerjakan selama dua hari berturut-turut ini, demi kepentingan masyarakat dan sekaligus untuk memastikan agar seluruh pedagang Pasar Pon mendapat jatah kios maupun los.
"Ini kasus khusus. Kenapa saya bilang kasus khusus, karena di dalamnya ada korban kebakaran, jadi saya gak ingin yang jualan di situ kelewatan haknya untuk mendapatkan penempatan," ungkap Arifin usai merampungkan penempatan terhadap 400 pedagang, Kamis (11/2).
Baca Juga: Pemkab Trenggalek Raih Predikat III Pelaporan Aksi HAM 2023
Orang nomor satu di Kabupaten Trenggalek ini juga menyampaikan alasan dirinya turun langsung dalam proses kali ini. Karena ingin mengawal secara langsung penempatan pedagang dengan tetap mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi seperti saat ini.
Selain itu, dia juga menginginkan penataan pedagang sesuai dengan zonasinya dengan tujuan agar tidak ada kesan kumuh nantinya.
Ketika ditanya apakah tidak merasa lelah melayani pedagang selama berjam-jam dari pagi hingga jelang malam, Arifin mengakui sangat lelah. "Kalau lelah itu pasti ada lah," ungkapnya.
Baca Juga: Pjs Bupati Trenggalek Salurkan Ganti Rugi Proyek Pembanguan Dam Bagong
Namun yang terpenting, kata Arifin, ekonomi para pedagang pasar yang megah ini bisa berjalan lancar nantinya. Mengingat, sejak Pasar Pon mengalami kebakaran di tahun 2018, para pedagang hidup dalam pengungsian selama 3 tahun hingga 2021.
"Maka ketika pasar dibuka terus ramai dan rezeki mereka lancar, lelah saya dua hari terbayarlah," pungkasnya. (man/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News