Tebing di Timur Gunung Gede Laharpang Longsor, Picu Banjir Bandang Besowo

Tebing di Timur Gunung Gede Laharpang Longsor, Picu Banjir Bandang Besowo Salah satu relawan ARPLH Kediri saat menunjukkan beberapa bagian tebing yang longsor, Minggu (21/2) kemarin. foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Tebing di lereng Gunung Kelud, tepatnya yang berada di timur Gunung Gede di Dusun Laharpang, Desa Puncu, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, di beberapa bagian terlihat longsor.

Diduga, longsornya tebing itulah yang memicu terjadinya banjir bandang yang membawa meterial dan kayu-kayu hutan di , Kecamatan Kepung.

Baca Juga: Mas Dhito Janji Kembalikan Kejayaan Wisata Gunung Kelud

Tebing yang longsor tersebut memang bukan terletak di wilayah Dusun Laharpang, melainkan sudah masuk wilayah , Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri. Tapi masih sama-sama di bawah naungan Perhutani KPH Kediri.

Hal itu dibenarkan Kepala Desa Puncu, Hengky Dwi Setyawan. Ia menjelaskan di bawah tebing yang longsor tersebut terdapat aliran Sungai Konto yang beberapa waktu lalu terjadi banjir bandang dan membawa material dan kayu. Ia menduga, kayu-kayu itu berasal dari tebing yang longsor.

"Barang kali kayu-kayu itulah yang terbawa banjir ketika hujan deras dan menyumbat Kembatan Kalitengah, beberapa waktu lalu," kata Hengky usai ikut penanaman pohon di Gunung Gede, Minggu (21/2) kemarin.

Baca Juga: Nanas Khas Gunung Kelud Jadi Incaran Wisatawan saat Musim Liburan, Segini Harganya

Oleh karena itulah, lanjut Hengky, ketika ada relawan yang melakukan penanaman pohon di Gunung Gede yang letaknya di sebelah barat tebing yang longsor itu, pihaknya sangat mendukung. Diharapkan pohon-pohon yang ditanam itu bisa untuk menahan agar tidak terjadi longsor.

Diberitakan sebelumnya, telah terjadi dua kali banjir bandang di yang membawa material dan kayu berukuran besar. Bahkan banjir tersebut juga membahayakan keberadaan Jembatan Kalitengah, di . Material kayu sempat menutup aliran sungai dan menggerus pondasi jembatan.

Selain itu, akibat banjir bandang tersebut tandon air di juga rusak, sehingga sebagai besar warga Besowo kekurangan air bersih dan harus menggantungkan kebutuhan air bersih bantuan dari relawan maupun pemerintah.

Baca Juga: Wisata di Kediri, Bendungan Gerak Waru Turi

Sementara agar Jembatan Kalitengah tidak semakin rusak, warga Besowo sudah bergotong royong memasang bronjong di sekitar jembatan yang sebelumnya diterjang banjir. Akibat banjir bandang tersebut, fondasi Jembatan Kalitengah terkikis dan nyaris roboh. Adapun bronjong yang dipasang merupakan bantuan dari BPBD Kabupaten Kediri.

Bowo, Kepala Dusun Besowo Timur menjelaskan, Jembatan Kalitengah menjadi salah satu penghubung utama antara dua dusun, yakni Krajan dan Besowo Timur. "Jembatan tersebut ditutup karena bisa membahayakan keselamatan warga," kata Bowo, Kamis (4/2) lalu. (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO