Budi Hartono Pemilik BCA Konglomerat Terkaya No 1, Kiai Asep Nomor 1 Juta di Indonesia

Budi Hartono Pemilik BCA Konglomerat Terkaya No 1, Kiai Asep Nomor 1 Juta di Indonesia Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. foto: mma/ bangsaonline.com

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Jika Budi Hartono, pemilik Bank BCA, tercatat sebagai konglomerat nomor satu di Indonesia dengan kekayaan Rp 297 triliun, maka Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A, mengaku sebagai konglomerat nomor satu juta.

“Kalau di Mojokerto mungkin saya konglomerat nomor 10. Tapi kalau di Indonesia saya nomor satu juta,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim sembari tertawa saat mendeklarasikan Asep Saifuddin Chalim (ASC) Foundation di Guest House Institut KH. Abdul Chalim Pacet Mojokerto Jawa Timur, Rabu (24/2/2021) sore.

Baca Juga: Kampanye Akbar, Tak Banyak Pidato, Khofifah dan Gus Barra Sibuk Bagi Souvenir & Borong Kue Pengasong

Namun soal sedekah dan membantu pemerintah Kiai Asep tak mau kalah. Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu justru terdepan. “Karena teorinya, negara akan makmur dan sejahtera jika ada konglomerat yang loman (suka bersedekah, membantu orang lain-Red),” kata Kiai Asep yang selama ini memberi beasiswa kepada sekitar 3.000 mahasiswa, terutama lewat .

Menurut Kiai Asep, ada empat pilar negara dan bangsa bisa makmur. Pertama, jika birokrat selaku pelaksana pemerintahan mengamalkan ilmu para ulama dan ilmuwan. Kedua, birokrat yang adil. Ketiga, konglomerat yang peduli terhadap masyarakat, termasuk suka bersedekah dan membantu pemerintah. Keempat, orang miskin yang selalu mendoakan pemimpinnya.

Baca Juga: Pesantren di Lereng Gunung, 624 Santrinya Lolos PTN dan di 11 Perguruan Tinggi AS, Eropa dan Timteng

(Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. menanam 4.000 pohon dan bunga di sepanjang jalan, mulai dari Desa Pandan sampai Desa Belo, Pacet Mojokerto, dengan jarak sekitar 20 km. foto: Rochmat Aris/ bangsaonline.com)

“Kalau konglomerat loman, suka bersedekah, para buruh, orang miskin tak akan demo. Mereka justru mendoakan para pemimpinnya,” tegas Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama () itu.

Karena itu, Kiai Asep yang dikenal sangat dermawan itu berinisiatif mendirikan dan mendeklarasikan ASC Foundation. Ia berharap ASC Foundation ini menjadi inspirasi bagi para konglomerat sekaligus menjadi referensi nasional dalam berpartisipasi membangun Indonesia ke depan.

Baca Juga: Aqiqah Cucu ke-20 Kiai Asep, Prof Ridwan Nasir Singgung Rabiah Al Adawiyah dan Khofifah

“Saya ingin foundation juga ini menjadi referensi bagi kabupaten-kabupaten lain dalam membangun masyarakat di wilayahnya masing-masing,” harapnya. Sebab, kata Kiai Asep, meski ASC Foundation ini dideklarasikan di Mojokerto, tapi orientasi dan kiprahnya secara nasional.

Menurut Kiai Asep, khusus di Mojokerto ASC akan secara intensif memonitor berbagai fenomena sosial untuk ditindaklanjuti dengan perbaikan. Misalnya, dalam bidang pendidikan. “Jangan sampai anak-anak di Mojokerto tidak sekolah karena tak punya biaya,” katanya.

Baca Juga: Elektabilitas Terus Melejit, Khofifah: Banyak Doa Kita Temukan di Pasar

(Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. (baju putih) saat mendeklarasikan Asep Saifuddin Chalim (ASC) Foundation di Guest House Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto Jawa Timur, Rabu (24/2/2021) sore. foto: MMA/bangsaonline.com) 

Begitu juga soal kesehatan. Kiai Asep mau mendirikan rumah sakit. Namun untuk langkah awal, ia akan membeli mobil ambulans agar bisa melayani masyarakat yang sakit. “Mungkin kita beli 5 mobil ambulance dulu. Nanti kalau ada orang sakit, kita layani,” katanya.

Sementara untuk tempat tinggal penduduk akan terus dimonitor oleh tim ASC Foundation. Menurut Kiai Asep, jika ada rumah tak layak huni di Mojokerto akan langsung diperbaiki. “Makanya pengurus harian Foundation akan rapat tiap bulan,” tegas Kiai Asep sembari menegaskan bahwa semua biaya akan ditanggung secara pribadi. 

Baca Juga: Ketum Pergunu Prof Kiai Asep: Ratu Zakiyah Simbol Idealisme Kita

Sebelum mendeklarasikan ASC Foudation ini sebenarnya Kiai Asep sudah lama melakukan kiprah sosial. Bahkan Kiai Asep sudah memberi program percontohan bersih-bersih sungat dan peduli lingkungan, meski terbatas di desa di dekat Pondok Pesantren Amanatul Ummah. 

Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, Kiai Asep sangat peduli terhadap kesehatan lingkungan. Pada Rabu (17/2/2021) lalu, tim Kiai Asep menanam 4.000 pohon dan bunga di sepanjang jalan, mulai dari Desa Pandan sampai Desa Belo, Pacet Mojokerto, dengan jarak sekitar 20 km. (mma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO