LOMBOK TENGAH, BANGSAONLINE.com - Memasuki hari ketiga, safari silaturahim Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. di Nusa Tenggara Barat (NTB) makin padat.
Didampingi Dr. Baiq Mulianah, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) dan Ketua PW Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) NTB, Kiai Asep hadir di beberapa pertemuan para ulama, kiai, dan tuan guru. Bahkan dalam sehari saja, Minggu (14/3/2021), Kiai Asep memberikan taushiah di dua PCNU. Yaitu di Konferensi Cabang (Konfercab) PCNU Lombok Utara dan pertemuan PCNU serta Banom NU Lombok Tengah.
Baca Juga: Dihadiri Khofifah dan Diimami Syaikh Fadhil, Jenazah Prof Ridlwan Nasir Dishalati Ribuan Jemaah
Kiai Asep hadir pada Konfercab PCNU Jumat siang. Dalam acara itu, hadir Bupati Lombok Utara Djohan Syamsu dan Wakil Bupati Danny Carter Febrianto serta Ketua PWNU NTB Prof. Dr. Tgh Masnun.
Acara Konfercab PCNU itu berlangsung di Pondok Pesantren As-Saidiyah di Penjalin Tanjung Lombok Utara.
Sementara pada sore harinya, Kiai Asep hadir pada pertemuan PCNU Lombok Tengah. Dalam acara yang diikuti juga para Banom, antara lain Pergunu itu, hadir Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bari dan Rais Syuriah PCNU Lombok Tengah KH Maarif Mukmin.
Baca Juga: Penjelasan Kiai Asep soal Protes Kades Terhadap Bantuan Keuangan Desa 2025
Bahkan dalam pertemuan di PCNU Lombok Tengah itu, Bupati Pathul Bari memimpin sendiri pertemuan.
Bupati yang kader Ansor dan PMII itu tampak sangat takdzim pada Kiai Asep.
Dalam acara yang berlangsung di Kantor PCNU Lombok Tengah itu, Kiai Asep menegaskan bahwa salah satu arti hidup adalah pertarungan dominasi idealisme. "Idealisme kita Ahlussunnah Waljamaah," tegas putra KH Abdul Chalim, salah satu kiai pendiri NU itu.
Baca Juga: Diikuti para Mahasiswi Asal Filipina, Peserta Pengajian Kitab Kiai Asep di UAC Membeludak
Menurut dia, hanya idealisme Ahlussunnah Waljamaah yang akan bisa merealisasikan kesejahteraan, keadilan, dan kemakmuran negara dan bangsa Indonesia.
Karena itu kiai miliarder yang dermawan itu minta para kader NU bersatu dan membangun jaringan seluas-luasnya.
Menurut dia, salah satu indikator kemenangan idealisme dalam pertarungan adalah, jika simbol puncak kepemimpinan berada di tangan kita. Misalnya, bupati dan gubernur dijabat kader NU. Bahkan presiden pun harus dijabat kader NU.
Baca Juga: Masa Libur Santri Amanatul Ummah Beda dengan Pondok Lain, Prof Kiai Asep Punya Dua Alasan Menarik
"Kalau di Lombok Tengah idealisme kita sudah menang karena bupatinya dijabat kader NU. Tapi di NTB kita masih kalah karena gubernurnya bukan kader kita," kata Kiai Asep.
Ia berharap Gubernur NTB yang akan datang dijabat kader NU. Kiai Asep menyebut Baiq Mulianah sebagai calon Gubernur NTB. Kiai Asep juga menyebut Bupati Lombok Tengah sebagai alternatif.
Sedang untuk calon presiden akan datang, Kiai Asep menyebut Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur.
Baca Juga: Universitas KH Abdul Chalim Mojokerto Undang Said Aqil di Seminar Nasional Tasawuf
Maka untuk mewujudkan itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama ini minta Pergunu terus mendirikan cabang dan PAC tingkat kecamatan di seluruh Indonesia. (mma/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News