Direktur Pencegahan BNPT Ajak Milenial Lamongan Bijak Bermedsos

Direktur Pencegahan BNPT Ajak Milenial Lamongan Bijak Bermedsos Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid saat menyampaikan materi. (foto: ist)

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme () Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid mengajak segenap insan muda Lamongan untuk bijak dalam menggunakan media sosial. Hal ini sebagai bentuk upaya mewujudkan Indonesia yang lebih aman, damai, dan tenteram, serta meningkatkan kewaspadaan dan meredam munculnya paham radikalisme dan intoleransi di lingkungan masyarakat.

Seruan itu disampaikannya dalam acara Webinar dan Talkshow Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia “Ngopi Coi” hasil kerja sama melalui FKPT Jatim dan Pemerintah Kabupaten Lamongan di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan, Rabu (24/3/2021).

Baca Juga: Pesan Bupati Lamongan di Peringatan Hari Ibu ke-96

Turut hadir dalam kegiatan yang dikemas dengan mengusung tema Sharing Baru Posting tersebut, yakni Wakil Bupati Lamongan Abdul Rauf sekaligus bertindak sebagai pembicara.

Di hadapan peserta talkshow yang terdiri dari kepala desa, lurah, dan jajaran muspika, Brigjen Ahmad Nurwakhid menjelaskan, bijak bermedia sosial di antaranya dengan meng-update konten-konten yang bersifat memberi informasi positif, ukhuwah Islamiyah, sehingga tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

“Anak-anak muda Lamongan saya minta agar turut menjaga lingkungan tetap kondusif, di antaranya dengan bijak bermedia sosial. Unggah konten yang informatif yang bukan menyesatkan dan menimbulkan situasi gaduh di masyarakat,” tutur Brigjen Ahmad Nurwakhid.

Baca Juga: Tak Ingin Warganya Terjebak Pinjol dan Investasi Bodong, Anggota DPR RI Jiddan Gelar Sosialisasi

Di hadapan peserta talkshow yang juga disiarkan secara Zoom Meeting dan live streaming tersebut, Ahmad Nurwakhid menjelaskan, selain bijak dalam bermedia sosial, masyarakat juga dapat terlibat dalam kegiatan pencegahan terorisme melalui melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT), agar masyarakat memahami bahwa paham radikalisme tidak hanya menimbulkan rasa takut dan teror secara masif, namun juga menimbulkan korban.

“Radikalisme terorisme membuat masyarakat terancam, takut dan pastinya timbul korban. Ini merupakan kejahatan serius, kalau bahasa Lamongan itu kejahatan nemen, kejahatan sing wedyan, dan biasanya motif pemicunya antara lain kesenjangan sosial, ketidakpuasan dengan pemerintahan, benci serta politik agama,” tuturnya.

Oleh karena itu, lanjut Brigjen Ahmad, perlunya kewaspadaan masyarakat khususnya yang ada di desa-desa untuk mewaspadai munculnya paham radikalisme. Dia menjelaskan salah satu bentuk oknum radikal selama ini, yakni penolakan atau pernyataan penyesatan terhadap kearifan lokal.

Baca Juga: Lantik Direktur Utama BDL, Bupati Yuhronur Tekankan Dua Peran Perusahaan Daerah

Sementara itu, Wakil Bupati Lamongan Abdul Rouf mengungkapkan, Kabupaten Lamongan yang memiliki jumlah desa terbanyak di Indonesia ini juga memiliki Desa Pancasila yang terletak di Desa Balun. Penamaan desa ini tentu atas dasar tingginya toleransi di desa ini.

"Di Lamongan kami memiliki Desa Pancasila. Dinamai Desa Pancasila karena tingginya toleransi di desa ini. Ada tiga tempat ibadah agama sekaligus, yakni masjid, gereja, dan pura berdiri harmonis di seputar alun-alun desa tersebut. Dan tentu masyarakat selama ini guyub rukun satu sama lain,” jelas .

Tak hanya miliki Desa Pancasila, kata Rouf, di Kabupaten Lamongan juga berdiri Yayasan Lingkar Perdamaian di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro yang beranggotakan eks napi terorisme.

Baca Juga: Pemkab Lamongan Siagakan 198 Tim Kebersihan Jelang Nataru

Pada kesempatan tersebut, Wabup Rauf juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh jajaran , TNI, Polri, Babinsa, dan Babinkamtibnas atas segala bentuk usaha dan sinergisitasnya selama ini sehingga Lamongan hingga kini tetap aman, kondusif, dan pembangunan dapat berjalan dengan optimal. (qom/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO