15 Ormas Dukung Bupati Arifin Tolak Pertambangan Emas di Trenggalek

15 Ormas Dukung Bupati Arifin Tolak Pertambangan Emas di Trenggalek Pertemuan ART dan Bupati Arifin beserta jajarannya di Paringgitan Pendopo Trenggalek. foto: HERMAN/ BANGSAONLINE

TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 15 organisasi kemasyarakatan yang tergabung dalam wadah Aliansi Rakyat Trenggalek (ART) menyatakan sikap menolak penambangan emas yang akan dilakukan oleh PT SMN (Sumber Mineral Nusantara) di wilayah Kabupaten Trenggalek.

15 ormas tersebut adalah Ansor, Pemuda Muhammadiyah, NU, Muhammadiyah, ARPT, Pemuda Gereja, Persatuan Sumbrengraya, Komunitas Jambe, Komunitas Empu Sendok, Nipong, Simaswatantra, LSM Pama, Mantri Kopi, Nggalek.co.

Pernyataan sikap itu disampaikan secara langsung oleh mereka di hadapan Bupati Trenggalek Moch. beserta jajarannya di Ruang Paringgitan Pendopo Kabupaten Trenggalek, Senin (29/3).

Trigus D Susilo, Ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Trenggalek menyampaikan bahwa pernyataan sikap ini sebagai bentuk dukungan ART pada Bupati Trenggalek Moch. yang sebelumnya telah menyatakan sikap menolak adanya pertambangan emas oleh PT SMN di wilayah Kabupaten Trenggalek.

"Kami atas nama aliansi sangat respek dan hormat terhadap pernyataan dan keputusan Pak Bupati ini, dan mengambil keputusan untuk mendukung," kata Trigus dalam pertemuan tersebut.

Dikatakan oleh Trigus, dukungan tersebut diwujudkan dalam bentuk petisi online yang hingga hari ini katanya telah ditandatangani kurang lebih 13 ribu orang.

Sementara Bupati Trenggalek Moch. menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh ART pada dirinya melalui petisi yang telah dibuat oleh mereka.

"Ini menjadi penguat bahwa ada dorongan yang besar daripada sosial tentunya, di mana ada kerisauan yang harusnya ter-capture dan menjadi considerance atau pertimbangan ketika melaksanakan kegiatan, apalagi yang sifatnya eksploitasi " kata Arifin.

Dikatakan oleh Gus Ipin-sapaan Bupati Arifin bahwa dirinya menyatakan sepakat atas tuntutan yang telah disampaikan oleh salah satu perwakilan ART. Tuntutan tersebut akan diteruskan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam hal ini Gubernur Khofifah Indar Parawansa. "Itu sebagai bentuk bahwa ada masalah sosial yang belum selesai," ucapnya. 

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO