SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suharyanto, dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, telah melakukan rapat koordinasi dengan Panglima TNI dan Kapolri, serta beberapa menteri secara virtual di Gedung Rupatama Mapolda Jatim, Rabu (21/4/2021).
Forkopimda Jawa Timur telah menetapkan 7 titik 8 rayon di jalur penyekatan guna mengantisipasi pemudik saat perayaan Idul Fitri. Sesuai dengan Imendagri Nomor 9 tahun 2021 tentang larangan mudik.
BACA JUGA:
- Pemprov Jatim Mulai Benahi 331 Fasilitas Umum Terdampak Gempa di Pulau Bawean
- Pj Gubernur Jatim Saksikan Penandatanganan Shareholder Agreement di Mataram
- Pesan Pj Gubernur Jatim saat Rakor Penanganan Darurat Bencana di Kota Batu
- Sukseskan Pilkada 2024, Pj Gubernur Jatim Ajak Ulama dan Forkopimda Jaga Sinergitas
Gubernur mengatakan, proses-proses yang sudah dilakukan dari mulai surat-surat edaran, baik dari BNPB maupun Kemendagri juga dari Kementerian Perhubungan tentang larangan mudik.
"Inilah yang di-breakdown sangat detail titik-titik penyekatan, dari mulai Cikampek terutama KM 66, kemudian Jawa Barat, kemudian Jawa Tengah, dan Jawa Timur," ucap Khofifah didampingi pangdam dan kapolda.
Jawa Timur sendiri ada 7 titik penyekatan utama yang berbatasan. Di antaranya, jalur Tol Ngawi - Solo, jalur Arteri Ngawi berbatasan dengan Sragen, Banyuwangi berbatasan dengan Bali, Magetan perbatasan dengan Karanganyar, Tuban berbatasan dengan Rembang, Pacitan berbatasan dengan Wonogiri, dan Bojonegoro berbatasan dengan Cepu.
"Jadi ada titik-titik yang memang kita lakukan penyekatan secara detail di situ," jelas Gubernur Jatim usai mengikuti rapat koordinasi persiapan operasi ketupat, dan persiapan lebaran termasuk antisipasi mudik lebaran.