PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Bupati Pamekasan Baddrut Tamam melakukan rapat monitoring dan evaluasi MCP (Monitoring Centre for Prevention) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI Tahun 2020-2021 di Mandhapa Aghung Ronggosukowati Pamekasan, Rabu (28/4/2021).
Pada kesempatan tersebut, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam berkomitmen menjalankan pemerintahan yang bersih. Bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). "Saya ingin memastikan bahwa selama saya menjadi bupati di kabupaten ini tidak boleh ada jual beli jabatan," tegas Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di hadapan Satgas Evaluasi dan Pencegahan KPK RI.
Baca Juga: Kolaborasi dengan UTM, Pemkab Pamekasan Launching Produk Program Matching Fund 2024
Politikus PKB tersebut meyakini, jual beli jabatan bisa berdampak buruk terhadap kinerja aparatur sipil negara dalam memberikan layanan yang maksimal dan excellent kepada masyarakat.
"Karena kalau jabatannya dijual, disuruh bekerja maksimal dan disuruh kerja bersih tidak mungkin. Karena dalam menempati jabatan itu ada banderolnya," kata Mas Tamam, panggilan akrab Baddrut Tamam.
Menurutnya, masyarakat saat ini membutuhkan pelayanan yang cepat dan bersih. Untuk melaksanakan pelayanan tersebut harus diawali dengan pemerintahan yang bersih, tidak ada banderol dalam menempati suatu jabatan.
Baca Juga: Peringati Hari Jadi ke-494, Pemkab Pamekasan Gelar Sepeda Santai
Bupati muda dan energik ini juga memaparkan lima program prioritas yang telah dilaksanakan selama ini, meliputi pendidikan, ekonomi, infrastruktur, kesehatan, dan reformasi birokrasi. Komitmen tidak adanya jual beli jabatan merupakan implementasi dari reformasi birokrasi tersebut.
Di bidang pendidikan, pihaknya telah menyalurkan beasiswa santri dan beasiswa untuk mahasiswa jurusan kedokteran dan beberapa perguruan tinggi kedinasan. Seperti akademi militer (akmil) dan akademi kepolisian (akpol). Sementara di bidang kesehatan salah satunya melalui program Pamekasan Call Care (PCC) yang telah mendapat pengakuan dari beberapa instansi.
Kemudian, bidang ekonomi meluncurkan program WUB (Wira Usaha Baru) yang saat ini telah mampu mencetak pengusaha baru di desa-desa. Bahkan, sebagian dari peserta WUB tersebut mampu memproduksi sarung, songkok, sepatu, sandal, dan beberapa produk home industry lain sesuai dengan pelatihan yang mereka ambil. Demikian pula di bidang infrastruktur.
Baca Juga: Meriahkan Harjad ke-494, Pemkab Pamekasan Gelar Pesta Batik dan Luncurkan Paket Wisata
"Kami berkomitmen agar kabupaten ini mampu berdaya saing dengan beberapa kabupaten/kota maju di Indonesia," pungkas bupati yang murah senyum tersebut. (adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News