MADIUN, BANGSAONLINE.com - Di usianya yang sudah renta, Mbah Sarju (80) harus mengakhiri hidupnya dengan tragis. Dia tewas di atas tempat tidurnya yang selama ini setia menemaninya.
"Saat kita yustisi dengan tiga pilar kecamatan, kita mendapat informasi dari warga telah terjadi kebakaran dan menyebabkan Mbah sarju meninggal dunia. Saya bersama Babinsa Serma Sudarwanto langsung meluncur ke TKP," ujar Aiptu Agus Sumardi, Bhabinkamtibmas Sogaten, Madiun, Kamis (20/5).
Baca Juga: Sibuk Kegiatan Kampus? Mahasiswi ini Ajak Jaga Pola Hidup Sehat dan Ungkap Manfaat Jadi Peserta JKN
Sumardi menceritakan, Mbah Mardi adalah penderita katarak yang parah di kedua matanya, sehingga tidak bisa melihat. Setiap harinya untuk makan, dia harus disuapi oleh Misri, anak Mbah Sarju. Seperti biasa, pagi itu sekitar pukul 5 pagi, Mbah Sarju sudah disuapi oleh anaknya dengan tiduran di kamar karena kondisinya.
"Selesai makan selalu minta rokok pada anaknya dan biasanya ditunggui sampai rokoknya habis. Karena ada keperluan lain, anaknya tidak bisa menunggui saat Mbah Sarju merokok," ujar Agus Sumardi.
Sekitar pukul 7.30, tetangga Mbah Sarju, Sartono yang tinggal di depan rumah mendengar suara letusan dari rumah Mbah Sarju. Dia amelihat asap sudah membumbung dari dalam rumah. Sartono langsung berteriak kebakaran dan minta tolong pada tetangga untuk melakukan pemadaman dengan alat seadanya.
Baca Juga: Peringati Sumpah Pemuda, PT KAI Daop7 Madiun Adakan Lomba Paskibra Tingkat Pelajar
Diketahui yang terbakar adalah tempat tidur. Setelah api berhasil dipadamkan, diketahui ada orang yang terbakar. Setelah berhasil di evakuasi di ruang depan, diketahui yang terbakar adalah Mbah Sarju.
"Dugaan kita, sumber api berasal dari puntung rokok yang dihisapnya. Kebakaran tersebut menyebabkan listrik di rumah Mbah Sarju padam seketika," tambah Sartono. (hen/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News