PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Upaya Pemkab Pasuruan dalam meningkatkan pelayanan di bidang kesehatan bagi masyarakat terus dilakukan. Salah satunya, yakni dengan penambahan sarana penunjang di beberapa puskesmas yang dianggap masih kurang representatif.
Pada tahun 2021 ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan telah menganggarkan dana miliaran rupiah dari DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau) untuk melaksanakan program tersebut.
Baca Juga: Khofifah Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Pasuruan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan dr. Anilatifah didampingi PPkom Andri mengatakan, beberapa puskesmas di wilayah Pasuruan memang perlu dilakukan penambahan sarana penunjang, tujuannya adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Saat ini masih proses tender, target kami pada akhir bulan Juli sudah dilakukan penandatanganan kontrak," ujarnya.
Dia berharap dengan dilakukannya rehab tersebut, pelayanan di masing-masing puskesmas bagi masyarakat Pasuruan bisa lebih baik. "Kami berharap tahapan kegiatan lelang berjalan sesuai jadwal," pungkasnya.
Baca Juga: DPRD Kabupaten Pasuruan Sahkan APBD Tahun Anggaran 2025 Rp3,9 Triliun
Data yang dimiliki menyebutkan bahwa ada 7 puskesmas di Kabupaten Pasuruan pada 2021 ini akan dilakukan rehab oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan. Besaran anggarannya variatif, antara Rp697 juta sampai Rp2,2 miliar lebih tergantung volume penanganan.
Di antaranya, yakni Puskesmas Sebani senilai Rp697.169.200, Puskesmas Raci Rp962.160.150, Puskesmas Puspo Rp966.128.700, Puskesmas Sumberpitu Rp1.179.574.300, Puskesmas Ngempit Rp1.973.723.500, Puskesmas Ambal-Ambil Rp1.481.789.300, dan Puskesmas Bulukandang Rp2.239.993.800.
Selain itu, tak hanya puskesmas saja yang direhab atau dibangun, Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan juga mengalokasikan anggaran senilai Rp17.740.512.800 untuk pembangunan lanjutan gedung RSUD Grati. (bib/par/zar)
Baca Juga: Manajer Persekabpas Sebut Pemkab Pasuruan Tak Serius Jalani Inpres 3/2019
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News