GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) melanjutkan rangkaian kunjungan kerja (kunker) hari kedua dengan berkunjung ke Rumah Sakit (RS) Umar Mas’ud yang ada di Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean.
Selain melihat layanan di RS terbesar milik Pemkab Gresik di pulau putri, dalam kunjungan ini Gus Yani ingin memastikan kondisi RS yang dibuka sejak tahun 2017 itu. Ternyata, RS tipe D yang sempat kekurangan formasi dokter spesialis ini, sekarang sudah memiliki 5 dokter spesialis. Yaitu, dokter spesialis anestesi, spesialis anak, spesialis bedah, spesialis, dalam dan spesialis kandungan.
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
Para dokter spesialis tersebut tampak ikut serta menerima kunjungan Bupati Gus Yani. Bupati juga sempat beraudiensi dengan segenap tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut, termasuk dengan para dokter spesialis yang merupakan program dari Kementerian Kesehatan RI maupun Program Dinas Kesehatan Provinsi Jatim.
Bupati berencana akan mencukupi dokter dan tenaga kesehatan di RS Umar Mas'ud dari penerimaan CPNS dan tenaga P3K. "Sebentar lagi ada penerimaan CPNS dan P3K, kami akan mengisi beberapa dokter dan tenaga kesehatan yang lain. Untuk kemajuan rumah sakit ini dan pelayanan spesialis kepada masyarakat Bawean. Ke depan kami berencana untuk memberikan beasiswa khusus untuk pendidikan spesialis kepada putra-putri Bawean, untuk bisa ditempatkan di rumah sakit ini," janjinya.
Selain beraudensi dengan para tenaga kesehatan, bupati juga mengunjungi pasien rumah sakit tersebut. Mantan Ketua DPRD Gresik ini menanyakan beberapa keluhan serta kekurangan layanan pada rumah sakit tersebut.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Saat di poli bersalin, Gus Yani mengecek langsung program unggulan yang digagas sebagai bagian dari Nawa Karsa 99 hari kerja. "Bagaimana pelaksanaan program bayi lahir pulang bawa akte?," tanya Bupati kepada Direktur RS Umar Mas’ud, dr. Tony S Hartanto.
Tony kemudian menjawab bahwa program tersebut lancar. "Kami sudah menyerahterimakan 29 akte kelahiran. Namun demikian, ada 3 akte kelahiran yang belum kami cetak dan masih ngendon di aplikasi karena ada persyaratan pendukung belum dicukupi orang tua," kata Tony.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Gresik, drg. Syaifudin Ghozali menambahkan bahwa program tersebut sukses dan mendapat atensi masyarakat. Dia menyatakan sudah mencetak dan menyerahkan 120 akte kelahiran. Sedangkan 60 lainnya sudah masuk aplikasi dan dalam proses.
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
"Tentang dokter spesialis definitif untuk Rumah Sakit Umar Mas’ud, kami berharap program yang digagas Bupati Gresik bisa dilaksanakan secepatnya. Meski demikian, kami tetap berusaha agar tidak ada kekosongan formasi dokter spesialis di rumah sakit ini meskipun hanya sebagai dokter penugasan program," katanya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News