SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Satgas Covid-19 Surabaya telah melakukan swab antigen kepada 15.524 pengendara yang melintas di Jembatan Suramadu. Jumlah tersebut, berdasarkan data kumulatif yang tercatat Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya sejak dimulainya penyekatan pada Minggu (6/6/2021) hingga Jumat (11/6/2021) pukul 03.00 WIB.
Kepala Dinkes Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, hingga Jumat (11/6/2021) pukul 03.00 WIB, pihaknya sudah melakukan rapid antigen kepada 15.524 pengendara yang melintas di Jembatan Suramadu. Hasilnya, dari total jumlah 15.524 pengendara, sebanyak 316 positif rapid antigen.
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
"Positif antigen ada 316 orang. Kemudian kami swab PCR yang positif ada 130 orang. Nah, 130 orang ini kami evakuasi ke rumah sakit lapangan. Ada beberapa yang di rumah sakit lain juga. Tapi intinya yang 130 ini sudah keluar dari Asrama Haji," katanya, Jumat (11/6/2021).
Pihaknya mengaku sudah menyerahkan data hasil penyekatan ini ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur. Data yang diserahkan ini, merupakan jumlah warga luar Surabaya yang positif berdasarkan swab PCR. Melalui data itu, nantinya bakal menjadi rujukan bagi petugas untuk melakukan tracing.
"Data penyekatan sudah ke dinkes provinsi. Nanti yang tracing dari provinsi dan daerah asalnya. Kecuali mereka ada keluarga di Surabaya kami yang tracing," paparnya.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
Berdasarkan evaluasinya, dia menyebut saat ini para pengendara yang ingin masuk ke Surabaya mencoba untuk menghindari screening di Jembatan Suramadu. Mereka melintas saat tengah malam atau dini hari untuk menghindari petugas.
"Mereka mau masuk ke Surabaya jam 1 pagi karena sepi nggak ada yang lewat. Sekarang mereka datang jam 1 pagi ke atas. Padahal kami (petugas) masih di situ. Sampai jam 3 pagi (tadi) masih ramai," ungkapnya.
Dia menegaskan, pola penyekatan yang dilakukan saat ini harus diubah. Ini untuk mengantisipasi lolosnya para pengendara yang akan masuk ke Surabaya. Salah satu caranya adalah dengan memperbanyak jumlah petugas di lapangan saat tengah malam hingga dini hari. "Taktiknya ini harus diubah. Jam 12 sampai 6 pagi harus lebih banyak petugas. Jam-jam itu sudah kami ketati," katanya.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
Di sisi lain, dia mengingatkan masyarakat agar mewaspadai tingginya mobilitas saat perayaan Hari Raya Iduladha. Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya memastikan akan terus memasifkan langkah 3T, yakni Testing, Tracing, dan Treatment. Namun dia berharap kepada warga beserta pemerintah daerah di luar Surabaya supaya melakukan hal yang sama. "Yang paling penting masyarakat harus taat," pungkasnya. (dra/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News