GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPRD Gresik menggelar rapat paripurna dengan agenda Penyampaian Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2020, di ruang paripurna, Senin (14/6/2021).
Pada paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Ahmad Nurhamim ini, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) menyampaikan Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2020 secara virtual.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Bupati mengungkapkan bahwa kekuatan fiskal APBD Gresik 2020 hanya terelisasi sebesar Rp 3,095 triliun (93,34 persen) dari yang diproyeksikan sebesar Rp 3,316 triliun.
Rinciannya, belanja tidak langsung sebesar Rp 2,030 triliun atau terealisasi 95 persen dari target sebesar Rp 2,144 triliun. Kemudian belanja langsung dari rencana sebesar Rp 1,172 trilun terealisasi sebesar Rp 1,064 trilun atau 90,86 persen.
Ketua Fraksi Nasdem Musa menyorot tingginya angka sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) APBD Gresik 2020 sebesar Rp 305,9 miliar. Angka itu didapat dari akumulasi serapan sisa anggaran belanja APBD 2019 sebesar Rp 462 miliar. "Dari proyeksi kekuatan fiskal belanja APBD 2020 sebesar Rp 3.316 triliun, namun hanya terealisasi sebesar Rp 3,095 triliun, sehingga terjadi defisit sebesar Rp 156 miliar," ungkap Musa.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Menurut Musa, tingginya Silpa pada APBD 2020 menunjukkan kalau banyak kegiatan atau program yang tak terealisasi dengan baik. "Makanya, kami Nasdem tak mengharapkan kondisi serupa terjadi di Pemerintahan Gresik Baru," katanya.
Dalam kesempatan ini, Musa juga membeberkan anggaran pendapatan pada APBD 2020. Untuk pendapatan asli daerah (PAD) terealisasi sebesar Rp 924,6 miliar atau 113,29 persen dari target sebesar Rp 816,2 miliar.
Kemudian dana perimbangan mengalami penuruan dari target sebesar Rp 1,355 triliun, terealisasi sebesar Rp 1,331 triliun atau 98 persen. Sementara pendapatan lain-lain yang sah terealisasi sebesar Rp 683 miliar dari target sebesar Rp 682 miliar.
Baca Juga: PDIP Larang Kadernya di Legislatif Ikut Kunker Jelang Pilkada, Noto: Sudah Lapor ke Sekwan Gresik
Melihat realisasi anggaran pendapatan, Musa menilai belum ada inovasi dari OPD penghasil untuk menggenjot PAD. "Karena itu, kami optimis dalam Pemerintahan Gresik Baru di bawah kepemimpinan Fandi Akhmad Yani, tidak akan terjadi lagi," terang politikus asal Pulau Bawean ini.
Musa juga prihatin dengan APBD Gresik 2020 yang dipatok hampir sama dengan Kabupaten Lamongan. Padahal, potensi PAD Gresik lebih besar daripada Lamongan. Terlebih, di Gresik tersebar ribuan industri.
Karena itu, Musa mendesak pemerintah memanfaatkan dan maksimalkan potensi PAD dengan melakukan inovasi. "Nasdem siap kawal dan dukung sepenuhnya inovasi dari Pemerintahan Gresik Baru di bawah komando Bupati Gus Yani untuk membawa perubahan besar," pungkasnya. (hud/rev)
Baca Juga: Ketua DPRD Gresik Lantik Wahidatul Husnah sebagai Anggota PAW Periode 2024-2029
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News