"Korea Selatan berhasil mengoptimalkan sinergi dengan koperasi maritim dan perikanan. Harapannya, di Indonesia kita berharap konsep yang serupa bisa kita laksanakan. Koperasi mengoptimalkan segala sumber daya dengan mengoneksikan pada lembaga kementerian yang membidangi," kata Gubernur Khofifah.
Dengan begitu, koperasi yang menaungi para petani bisa terkoneksi lebih kuat dan signifikan dengan Kementerian Pertanian. Koperasi yang menaungi nelayan, bisa terkoneksi lebih kuat dan signifikan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sinergisitas ini akan menguatkan sistem koperasi di Indonesia sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dia yakin, jika serius dan istikamah melakukan penguatan koperasi secara terukur, peran koperasi sebagai penguat ekonomi bangsa terwujud. Penguatan koperasi secara tidak langsung berdampak pada kesejahteraan anggotanya. Karena itu, memahami filosofi koperasi selanjutnya melaksanakan dalam program aksi secara terukur menjadi sangat penting. Hal itu merupakan modal untuk menerapkan sistem koperasi di Indonesia yang kuat dan bermanfaat.
Selain sinergi, koperasi harus mampu mengidentifikasi tantangan ke depan. Kebijakan PPKM Darurat memberi gambaran baru. Yakni habbit baru masyarakat yang tidak tak lagi menggunakan transaksi secara konvensional. Mereka mulai familier dengan transaksi online. Pengusaha tak perlu memiliki etalase untuk menjual produknya. Mereka cukup menguasai marketplace.
"Sistem ini tidak memiliki border sehingga jangkauan pasar sangat luas. Pemasaran berbasis digital juga lebih efisien. Pelaku usaha tak perlu mengeluarkan biaya untuk membangun sebuah etalase. Mereka cukup mengubah sistem pemasarannya," terang Gubernur Khofifah.
Digitalisasi pada pelaku UKM, UMKM, maupun IKM sudah menjadi kebutuhan yang harus diwujudkan. Tidak boleh terlambat. Habbit masyarakat untuk menggunakan sistem transaksi melalui online mulai terbentuk. Penerapan digitalisasi yang terlambat akan merugikan para pelaku usaha. Mereka bisa kehilangan pasar.
Gubernur Khofifah berharap Hari Koperasi (Harkop) yang diperingati setiap tanggal 12 Juli hendaknya menjadi renungan bersama. Yakni memahami filosofi koperasi sebagai penguatan eknomi bangsa. "Tentunya melalui sinergisitas pada beragam aspek untuk memajukan ekonomi sekaligus meningkatkan kesejahteraan anggotanya," pungkasnya. (*/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News