TUBAN, BANGSAONLINE.com - Kabar duka menyelimuti keluarga MR (16). Remaja yang tercatat sebagai Santri Pondok Pesantren Ma'hadul Ulum As-Syar'iyah itu ditemukan tewas di bibir pantai sekitar perbatasan Jatim-Jateng, Rabu (21/7/2021).
Sebelumnya, remaja asal Desa Waleran, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban itu dikabarkan hilang terseret arus ombak saat mencuci daging kurban di Pantai Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban.
Baca Juga: Rektor IIKNU Tuban Pastikan Kesiapan Lulusan Profesi Bidan dan Ners
"Korban ditemukan seorang nelayan sekitar pagi tadi," ujar Kalaksa BPBD Tuban, Yudi Irwanto kepada BANGSAONLINE.com.
Yudi menjelaskan, setelah mendapatkan laporan kejadian tersebut, Tim SAR BPBD Tuban menuju ke lokasi untuk melakukan pencarian. Hari pertama proses pencarian belum membuahkan hasil.
"Kemarin setelah mendapatkan informasi, Tim SAR langsung melakukan pencarian, tapi belum membuahkan hasil," imbuhnya.
Baca Juga: Warga Enggan Dievakuasi, Dandim Tuban Siagakan Prajurit TNI Bantu Warga Terdampak Banjir
Upaya pencarian dilanjutkan di hari kedua dibantu warga sekitar. Saat melakukan pencarian, petugas mendapat informasi dari nelayan setempat yang melihat keberadaan korban di bibir pantai dengan jarak 1 mil dari lokasi kejadian. Saat ditemukan, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
"Korban ditemukan nelayan sekitar 200 meter dari bibir pantai utara jembatan timbang Desa Temperak, Kecamatan Sarang, Rembang. Saat ini korban diserahkan ke pihak pondok pesantren," tutupnya. (gun/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News