SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Vaksinasi di tingkat pelajar terus dilakukan oleh Pemprov Jatim. Target 70 persen pelajar bisa divaksin untuk menciptakan kekebalan komunal atau herd immunity, serta untuk persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menuturkan, bahwa Pemprov Jatim sedang bersemangat memberikan vaksin. Hal ini didukung tercukupinya jumlah vaksinator, dan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
"Dengan semangat yang luar biasa ini kita berbagi jumlah vaksin yang diterima. Kita terus menggerakkan seluruh energi yang ada untuk memaksimalkan sasaran yang memang menjadi prioritas," katanya, Jumat (23/7/2021).
Khofifah mengungkapkan bahwa tidak ada target waktu untuk vaksinasi bagi para pelajar, karena vaksinnya sendiri dibagi dengan kabupaten/kota.
"Sebelum Pak Presiden meluncurkan, kita sebetulnya telah memulai lima hari sebelumnya. Ada yang berbasis pesantren, ada yang berbasis sekolah. Kita maksimalkan sesuai dengan stok vaksin," imbuhnya.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi mengungkapkan, hingga saat ini baru ada beberapa sekolah yang menggelar vaksinasi. Seperti SMAN 5, SMAN 6, dan SMA Trimurti Surabaya.
"Jadi secara persentase, kalau untuk siswa masih relatif kecil, masih sekitar 2 persen dari jumlah siswa di seluruh Jawa Timur," ujarnya.
Karena itu untuk menggenjot hal tersebut, menurut Wahid Wahyudi, Gubernur Khofifah telah meminta seluruh bupati dan wali kota agar memprioritaskan vaksinasi Covid-19 kepada para pelajar. Sehingga diharapkan, saat pembelajaran tatap muka nanti, semua pelajar sudah tervaksin.
Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah
"Kami Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tentu berharap sesegera mungkin. Meski begitu harus disesuaikan dengan ketersediaan vaksin yang ada," tutup Wahid. (dra/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News