JEMBER, BANGSAONLINE.com - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Jember menggelar demonstrasi di DPRD Jember memprotes kebijakan pemerintah pusat terkait perpanjangan PPKM, Senin (26/7/2021).
Namun saat di lapangan, aksi yang direncanakan dengan menggelar orasi beserta teatrikal tentang dampak penerapan PPKM terhadap pedagang kecil mendadak gagal lantaran tidak diperbolehkan oleh pihak kepolisian.
Baca Juga: Angin Kencang, Warga Jember Tewas Tertimpa Pohon Tumbang
M. Yayan, Korlap Aksi menyampaikan bahwa aksi yang direncanakan tersebut sebenarnya sudah diminimalisir jumlahnya dengan pertimbangan Covid-19, namun pendemo tetap tidak diperbolehkan melakukan orasi. Lantas, pihaknya pun kemudian membagikan sembako kepada pedagang kaki lima di sekitar gedung DPRD.
"Kami awalnya sudah meminimalisir peserta kami menjadi 20 peserta karena mengingat kondisi pandemi Covid-19, bahkan itu pun tidak sampai 20 orang, namun kami masih dihalangi untuk melakukan orasi," ujarnya.
"Sehingga kami hanya melakukan bakti sosial (baksos) kepada warga yang berjualan di pinggir jalan," ungkapnya.
Baca Juga: Pileg 2024, DPC Demokrat Jember Targetkan 7 Kursi
Kepada media, ia menjelaskan bahwa sedikitnya ada delapan tuntutan yang akan disampaikan kepada wakil rakyat, salah satunya yakni kebijakan yang tidak tepat dalam situasi PPKM darurat, yakni pembagian bansos yang tidak merata kepada warga.
"Mendesak kepada pemerintah pusat agar mengevaluasi kebijakan aspek pandemi," ujarnya. (yud/eko/zar)
Baca Juga: DPRD Jember Soroti Pengelolaan Sampah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News