Tolak Dicovidkan, Keluarga Pasien RSUD Kota Probolinggo Minta Pulang Paksa

Tolak Dicovidkan, Keluarga Pasien RSUD Kota Probolinggo Minta Pulang Paksa Keluarga salah satu pasien di RSUD dr. Muhamad Saleh Kota Probolinggo yang meninggal dunia menolak dicovidkan.

KOTA PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Keluarga salah satu pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Muhamad Saleh , Bambang Junaedi (52) yang meninggal dunia menolak dicovidkan. Pihak keluarga meminta agar korban dimakamkan seperti biasa.

Akibat sikap penolakan itu, pihak keluarga saling bersikeras dengan pihak petugas rumah sakit, sampai harus melibatkan TNI dan Polri.

Baca Juga: Baru Saja Diresmikan, Motor Pengunjung Superindo Kota Probolinggo Raib Digondol Maling

"Saya minta bapak saya jangan dimakamkan secara Covid-19," ujar salah satu putra almarhum, Maria Ulfa saat di kamar mayat RSUD dr Muhamad Saleh , Selasa (27/7/2021).

Plt Direktur RSUD dr. Muhamad Saleh , dr Abrrar HS Khuddah menjelaskan, sebelum meninggal, pasien Bambang Junaedi itu sudah dua kali masuk rumah sakit. "Pasien ini positif dan Subuh tadi pagi kemudian meninggal," katanya.

"Kalau masyarakat menolak aturan pandemi, untuk apa pemerintah membuat undang-undang," tambahnya. Itulah sebabnya, pihaknya meminta bantuan pihak terkait, seperti TNI, Polri, dan tokoh agama untuk membantu masalah ini.

Baca Juga: Tangani Banjir di Kota Probolinggo, DPRD Fraksi Golkar Prioritaskan Perbaikan Drainase dan Ambulan

Sementara itu, suasana tegang antara pihak keluarga pasien dengan pihak rumah sakit teratasi setelah Kapolres Probolinggo AKBP RM Jauhari memberikan pengertian kepada pihak keluarga. "Alhamdulillah, pihak keluarga akhirnya mau menerima," kata AKBP Jauhari kepada sejumlah wartawan.

Pihak keluarga pasien mau menerima setelah tiga pilar melakukan mediasi jika ada masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19 harus mematuhi aturan prokes. (ugi/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO