BHS lalu membandingkan dengan penerapan PPKM level 4 yang ternyata jumlah penularan Covid-19 mulai turun. BHS menduga, sebenarnya masyarakat mungkin merasa stres (saat PPKM darurat) sehingga imunnya menurun dan akhirnya terpapar Covid-19.
"Kita harapkan tanggal 9 Agustus nanti (PPKM) tidak diperpanjang lagi. Dan saya pikir pemerintah daerah bisa mengusulkan ke pemerintah pusat, dengan evaluasi-evaluasi tersebut," harap alumni ITS Surabaya ini.
Dalam kesempatan itu, BHS juga mengajak semua komponen masyarakat untuk peduli ke warga yang tengah isoman. Dia juga berharap warga yang isoman juga bersikap terbuka dengan menyatakan diri sedang isoman.
"Warga yang isoman bisa memberikan tanda bahwa sedang isoman, tanggal sekian sampai sekian. Terus yang dibutuhkan apa ditulis. Butuh makanan, beras, sembako dan obat-obatan. Jadi tetangganya juga bisa saling membantu," harap BHS.
Kata BHS, perhatian terhadap warga isoman itu sebenarnya tugas pokok pemerintah daerah. Bantuan yang diberikan ke warga isoman, selain dari pemerintah sendiri, bisa berasal dari kalangan pengusaha.
Ditegaskan BHS, industri yang tidak terdampak Covid masih banyak. "Kalau di Sidoarjo ada sekitar 15.000 industri menengah dan atas. Ini bisa kita gerakkan membantu warga yang terdampak Covid-19," kata penasihat utama PT Dharma Lautan Utama (DLU) ini.
Sekretaris Desa (Sekdes) Jati, M Ilyas menyatakan berterima kasih atas kepedulian yang dilakukan oleh BHS. "Masyarakat Desa Jati akan mencatat amal baik Pak Bambang Haryo ini. Semoga amal baik ini bisa ditiru oleh yang lain," cetusnya.
Sekretaris DPC Partai Gerindra Sidoarjo, M Sujayadi saat mendampingi BHS menggelar baksos penyemprotan disinfektan, menyatakan berterima kasih kepada BHS yang telah membantu warga Sidoarjo saat pandemi Covid-19.
"Beliau adalah betul-betul pejuang politik sejati, yang di mana beliau tidak harus menjadi apa dan tidak harus menjabat sebagai apa. Namun beliau tetap peduli kepada masyarakat Sidoarjo," tandas M Sujayadi. (sta/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News