GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani didampingi Kepala Diskoprindag dan UKM Gresik Agus Budiono mengumpulkan para pengisi stan Produk Unggulan dan Aneka Kuliner Gresik di Pudak Gallery di Kantor Bupati Gresik, Kamis (26/8/2021).
Sejak diresmikan, Pudak Gallery yang diproyeksikan sebagai pusat produk unggulan dan kuliner di Gresik ini praktis hanya beroperasi selama beberapa bulan. Kemudian tutup seiring hempasan pandemi yang melanda Indonesia mulai Maret 2020 lalu.
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
Ada 34 pengisi stan yang berada di lantai 1 dan lantai 2 Pudak Gallery. Masing-masing 16 pengisi stan kuliner dari 16 kecamatan yang menempati lantai 2, sedangkan 18 stan yang ada di lantai 1 adalah diisi oleh beberapa perwakilan UMKM binaan dari berbagai organisasi Dharma Wanita Instansi yang ada di Pemkab Gresik.
Seiring menurunnya kasus Covid-19 di Gresik yang saat ini sudah berada di level 3 atau berada di zona oranye, Bupati Gus Yani berkeinginan menata kembali perekonomian dengan mengoptimalkan tempat-tempat ekonomi yang telah diproyeksikan oleh Pemkab Gresik.
"Kita mencoba beradaptasi dengan situasi, untuk membuka Pudak Gallery sebagai sentra ekonomi kuliner dan produk unggulan Gresik. Makanya saya mengumpulkan para camat yang bertanggung jawab kepada para pengisi stan kuliner dari masing-masing kecamatan. Kami butuh kepastian jangan sampai para pengisi stan yang lama merasa dirugikan," terang Bupati Gus Yani.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Sementara itu, beberapa camat menyampaikan bahwa hasil dari komunikasi dengan pihak pedagang, mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan penjualan.
"Para pedagang sudah tidak sanggup melanjutkan berjualan di Pudak Gallery. Hal ini karena tidak sesuai dengan hasil yang didapat. Apalagi jarak tempat tinggal pedagang yang jauh serta tempat jualan yang kurang memenuhi syarat," ungkap Camat Menganti Sujarto.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Camat Driyorejo Narto, Camat Benjeng Suryo Wibowo, dan Camat Panceng Dwi Purbo Wahyono. Mereka yang jarak wilayahnya memang jauh dari area Pudak Gallery sepakat tidak meneruskan mengisi stan kuliner mengingat jaraknya yang jauh.
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Di sisi lain, para pengisi stan UMKM di lantai 1 menyatakan tidak masalah untuk membuka kembali stannya. Namun beberapa masukan disampaikan kepada bupati, yaitu agar membuka pintu bagian depan yang selama ini ditutup. Usulan lain, agar desain dan tampilan gedung diubah sehingga tidak panas dan lebih terlihat menarik.
Selain itu, juga ada usulan agar Pudak Gallery dikonsep sesuai selera budaya Gresik yang suka ngopi. Tatanan juga diupayakan agar stan-stan di Pudak Galery lebih welcome sebagai ruang publik yang mendukung konsep pasar modern yang lebih terbuka.
Sementara bupati sepakat mengubah desain Pudak Gallery, namun dengan konsep yang lebih pro pasar dengan menambah billboard yang lebih komunikatif. "Selama ini orang masih bingung, ada apa di Pudak Gallery? Di sini tidak ada keterangan atau informasi yang komunikatif ke masyarakat. Tentu saja hal-hal lain misalnya konsep pasar juga harus ditata agar lebih kekinian," pungkasnya. (hud/zar)
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News