KOTA MADIUN, BANGSAONLINE.com - Siapa yang tak kenal kue gapit? Ya, barangnya sama di beberapa daerah memiliki nama yang berbeda. Mereka ada yang meyebut kue lipat, kue semprong, kue kapit, kue lempit dan sejumlah nama lain. Belum lagi ada varian-variannya di dalamnya seperti rasa susu, cuklat, keju dan lainnya dengan bahan dasar yang tetap sama.
Kue peninggalan nenek moyang ini sampa kini masihi bertahan karena cara membuat dan bahannya yang mudah didapat. Selain itu, jajanan ini bisa bertahan lama jika disimpan dengan baik.
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024 di Kota Madiun, Pj Gubernur Jatim Tekankan Rasa Kepedulian Sosial
Di Kota Madiun, Tasdirin telah merintis usaha ini sejak tahun 1987, dan sudah merasakan jatuh bangun menangani usaha kue kering ini. Lebih-lebih saat ini, kondisi pandemi Covid-19 membuat usaha semakin berat. Tasdirin yang merintis usahanya di RT. 8 Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun ini mengaku semkin susah dengan keadaan sekarang.
"Sempat berhenti lama karena pesanan dari agen serta rekan kerja tidak jalan. Usaha gapit ini pertama kali saya buka tahun 1987, namun kemarin sempat berhenti produksi mas. Gara-gara ada covid," tuturnya kepada BANGSAONLINE.com di tempat usaha yang masih manual, Sabtu (11/9/2021)
"Awal dulu saya buat dengan istri saya terus saya pasarkan sendiri. Suatu ketika ketemu sama orang malang dan mengajak kerjasama. Bungkus dari sana kita yang produksi gapitnya. Sehingga produksi semakin meningkat dan bisa mempekerjakan tetangga sekitar," kenang Dirin sambil istirahat dari aktivitas membuat gapit.
Baca Juga: Penuhi Permintaan Disdag, PUPR Kota Madiun Garap Revitalisasi Pasar Pancasila
Usahanya sempat berhenti selalma 1 tahun akibat pandemi. Namun, 1 bulan ini kembali dia berproduksi sekala kecil lebih dulu. Ketika memulai berproduksi, dia merasakan beratnya seperti awal ketika merintis usahanya dulu.
Terkait dengan pemerintahan daerah, tanpa menutupi yang ada ia menyatakan belum pernah adanya bantuan ataupun tindakan lebih lanjut
"Kita belum pernah terima bantuan. Paling diundang ikut pelatihan ke provinsi, habis itu ya sudah," lanjutnya.
Baca Juga: Polres Madiun Kota Ungkap Kasus Judi Online di Media Sosial
Dengar wajah berbinar, ia menyatakan harapannya setelah adanya kunjungan dari Wali Kota H. Maidi, kemarin. Ia mengaku menjadi bersemangat untuk bangkit kembali.
"Kemarin sempat dikunjungi sama Pak Wali. Beliaunya menjanjikan akan berikan bantuan alat dan mau dijadikan ikonnya Kota Madiun. Semoga apa yang disampaikan beliaunya diwujudkan," pungkas Dirin
Dirin dengan usaha kue gapitnya sebulan bisa menghasilkan omzet Rp 40 juta ini. Ia juga menerima jasa kerja sama dengan pihak lain ataupun menerima reseller dengan merek yang ada. Bagi yang berminat, bisa menghubungi nomor HP 085279888729. (dro)
Baca Juga: Peringatan Hari Guru Nasional ke-30, Pj Wali Kota Madiun: Dijewer itu Cinta Kepada Murid
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News