Sinergi, ARPL Kediri, Pemdes Sugihwaras, SAR, Tukang Ojek, dan PKL Bahas Reboisasi Gunung Kelud

Sinergi, ARPL Kediri, Pemdes Sugihwaras, SAR, Tukang Ojek, dan PKL Bahas Reboisasi Gunung Kelud Koordinator ARPL Kediri dr. Ari Purnomo Adi (berdiri tiga dari kiri), dan Kades Sugihwaras Masiran (berdiri empat dari kiri) bersama para relawan, SAR Kelud, tukang ojek, dan PKL Kawasan Wisata Gunung Kelud. foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Desa (Pemdes) Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, memfasilitasi pertemuan antara perwakilan relawan dari Aliansi Relawan Peduli Lingkungan (ARPL) Kediri, SAR (Search & Rescue) Kelud, tukang ojek dan PKL (pedagang kaki lima) di kawasan wisata Gunung Kelud.

Pertemuan yang digelar di Kantor tersebut antara lain membahas atau penghijauan dan penanganan masalah sampah di kawasan Wisata Gunung Kelud.

Baca Juga: Sambut Hari Sumpah Pemuda dan HUT, EPPI Kediri Gelar Bebersih Sungai

Masiran, Kades Sugihwaras, menyampaikan saat ini ada 178 tukang ojek dan 79 PKL yang sehari-hari mengais rezeki di kawasan Wisata Gunung Kelud.

"Kami ingin melibatkan kawan-kawan pengojek dan PKL untuk bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan. Harapan kami, kegiatan yang kita rencanakan untuk dan penanganan masalah sampah bisa terlaksana dengan baik," kata Masiran, Rabu (22/9).

Pihaknya sengaja melibatkan relawan yang tergabung dalam ARPL Kediri, karena mereka sudah berpengalaman di bidang kelestarian lingkungan dan alam, termasuk penanganan sampah.

Baca Juga: Mas Dhito Janji Kembalikan Kejayaan Wisata Gunung Kelud

Dalam kesempatan itu, Erwan Nugroho, salah satu perwakilan tukang ojek menyarankan relawan agar menanam tanaman yang cocok untuk kawasan Wisata Gunung Kelud.

"Sejauh ini, tanaman yang bukan endemik di Gunung Kelud bila ditanam akan mati. Yang cocok ditanam di Puncak Kelud itu selama ini adalah jenis tanaman anggrung, sejenis tanaman kersen dan tanaman kaliandra," katanya.

Sedangkan Ali Makruf, perwakilan SAR Kelud, berharap ke depan sampah di kawasan Wisata Gunung Kelud dapat dipilah untuk dipisahkan sehingga bisa bernilai ekonomi. "Sampah akan banyak, biasanya jika wisatawan yang datang terutama di hari Sabtu-Minggu," ujar Ali.

Baca Juga: Ratusan Warga Desa Sukorejo Kediri Berebut Tumpeng pada Acara Bersih Desa

Sementara dr. Ari Purnomo Adi, Koordinator ARPL Kediri, menyatakan siap membantu penanganan masalah sampah yang selalu menjadi problem di kawasan wisata di mana pun berada. ARPL juga siap bergabung dengan tukang ojek, PKL, serta SAR Kelud untuk melaksanakan penghijauan.

Ia sependapat, bahwa penghijauan di lereng Gunung Kelud harus menggunakan tanaman yang cocok untuk wilayah pegunungan, seperti matoa, alpokat, durian, jambu mete, nangka, sukun, dan ketepeng.

"Prinsipnya Aliansi Relawan Peduli Lingkungan Kediri siap bergabung bersama kawan-kawan pengojek, PKL, SAR Kelud, dan warga , untuk menghijaukan hutan di kawasan Gunung Kelud dan siap mendukung Sugihwaras menjadi desa wisata berwawasan lingkungan," kata dokter nyentrik itu. (uji/rev)

Baca Juga: Ribuan Personel Amankan Pengesahan Warga Baru PSHT Tuban

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO