PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Kelompok Tani (Poktan) Wanita Madurasa dari Desa Bulangan Haji, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Madura, membudidayakan jahe merah sebagai komoditi pengganti tanaman tembakau.
Ketua Poktan Wanita Madurasa, Hoyyimah menjelaskan, pihaknya sengaja membudidayakan jahe merah lantaran harga tembakau yang terus merosot dalam beberapa tahun terakhir. Sedangkan harga tanaman jahe merah relatif stabil. Selain itu, pembibitan dan penanamannya mudah dan tidak butuh biaya besar. Alasan itu yang membuat Poktan Madurasa optimistis dalam membudidayakan jahe merah.
Baca Juga: Pemkab Sumenep Teken Kerja Sama Proyek APHT dengan PD Sumekar, Siap Operasikan Pabrik Rokok Terpadu
"Bahkan dengan rentan waktu 12 bulan, panen yang dihasilkan lumayan besar nilainya dan penjualan sangat bagus karena ada pabrikan yang butuh bahan baku jahe merah, apalagi saat pandemi ini," ujarnya, Kamis (30/9).
Dengan ketekunan yang dilakukan sekelompok wanita tani itu, akhirnya pemerintah desa setempat melirik budi daya jahe merah tersebut. Mereka didukung untuk menjadi salah satu komoditas unggulan desa, sejalan dalam konsep desa tematik yang digaungkan Pemkab Pamekasan.
Sebagai langkah awal, anggota poktan mengikuti pemantapan materi terkait konservasi kehutanan, penguatan organisasi tani, dan pola budi daya jahe merah.
Baca Juga: Kolaborasi dengan UTM, Pemkab Pamekasan Launching Produk Program Matching Fund 2024
Kepala Desa Bulangan Haji, Akhmad Zaini, sangat mengapresiasi langkah para kaum hawa di desanya untuk bertani, terutama jahe merah dengan pola modern. Di era sekarang ini sudah sedikit masyarakat yang mau berkreasi di bidang pertanian dengan komoditas baru selain tembakau.
"Saya bangga ada warga yang semuanya wanita punya tekad bersama membudidayakan tanaman Jahe Merah di sini. Semoga ini menjadi tolak ukur baru untuk masyarakat dalam merubah sasaran tanam dari tembakau ke jahe merah yang mudah dan murah prosesnya," kata Akhmad.
Fathan, Ketua Gakpoktanhut Kecamatan Pegantenan yang menjadi narasumber dalam pemantapan tersebut menerangkan, pola tanam jahe merah dengan cara modern ini lebih efektif dan mudah dilakukan oleh para wanita. Sebab ditanam dalam media tanam polibag dengan bibit unggul standar pabrik, sehingga hasilnya optimal meski dengan luasan lahan kecil di bawah tegakan pohon di pekarangan atau belakang rumah warga setempat.
Baca Juga: Luncurkan Program GEMA, Pj Gubernur Jatim Dorong Inovasi Pengembangan Tembakau, Kopi, dan Kakao
"Dengan pola tanam polibag, maka kelembapan air media tanam akan stabil dan umbi hasilnya akan optimal pada masa panen. Jahe bisa mencapai 1 kg lebih di setiap polibag nantinya," kata Fathan.
Sekitar 20 orang wanita anggota Poktan Madurasa tampak bersemangat mengikuti pemantapan tersebut.
Kegiatan itu juga dihadiri Camat Pegantenan, Benny Hendriyanto didampingi Kepala Desa Bulangan Haji dan Perwakilan Cabang Dinas Kehutanan Provinsi Jatim Wilayah Sumenep, Penyuluh Kehutanan setempat, Ketua PKSM Arek Lancor Pamekasan dan Ketua Gabungan Poktanhut Pegantenan. (pmk1/mar)
Baca Juga: Bawaslu Pamekasan akan Kirim Surat ke Pj Bupati Buntut 5 Kades yang Diduga Langgar Netralitas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News