KEDIRI (BangsaOnline) - Program angkutan gratis bagi pelajar dan mahasiwa dari pemerintah Kota Kediri dikritik anggota DPRD Kota Kediri, Sebab program angkutan gratis hingga saat ini, tidak ada peningkatan jumlah penumpang pelajar secara signifikan dan kurang maksimal.
Sekretaris Komisi C DPRD Kota Kediri Yudi Ayubchan menilai, dengan diluncurkannya program ini, hingga sekarang tidak ada peningkatan secara maksimal. "Pelajar tetap memilih naik kendaraan pribadi," kata Yudi Ayubchan, Selasa (17/3).
Baca Juga: Konflik Internal DPRD Kota Kediri Kian Menjadi-jadi, Belum Ada Titik Temu
Menurutnya alasannya pelajar kurang tertarik dengan angutan ini adalah, angkutan tidak memiliki gengsi, serta karena jam angkutan yang terbatas, padahal kesibukan pelajar di sekolah hingga sore. "Apakah tidak lebih baik, selain untuk pelajar juga angkutan ini juga untuk PNS, sehingga program ini bisa lebih maksimal," terangnya.
Ketua Organisai Angkutan Darat (Organda) Subur Santoso mengatakan, dari 40 armada angkutan umum yang biasa beroperasi di kediri kurang mengakomodir para pelajar.
"Diketahui ada beberapa sekolahaan yang belum tercover, Diharapkan dengan program ini bisa menarik peminat pengusaha angkutan," kata Subur.
Baca Juga: Babak Akhir Lomba Video Animasi, Diskominfo Gelar Evaluasi Bersama KIM se-Kota Kediri
Subur juga menjelaskan bahwa saat ini beberapa dari 40 armada tersebut butuh peremajaan karena tergolong udzur, diantaranya armada keluaran 90-an.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Kediri Feri Djatmiko mengatakan hingga saat ini pihaknya tidak memiliki anggaran untuk meremajakan angkutan yang dijadikan program angkutan gratis ini. "Kita tidak anggaran untuk melakukan peremajaan," kata Feri.
Disinggung agar menarik, angkot tersebut didesain dengan melakukan pengecatan ulang, Veri mengaku tidak perlu, karen armadanya sudah tua. "Percuma dibranding, armadanya sudah tua-tua," ujarnya.
Baca Juga: Polemik Perjalanan Dinas dan AKD di DPRD Kota Kediri Berlanjut
Untuk diketahui, program angkutan gratis dari pemerintah Kota Kediri ini, selain untuk menekan angka laka di Kota Kediri, program ini adalah implementasi dari janji walikota untuk ikut mensubsidi BBM ketika pemerintah pusat menaikan BBM beberapa waktu lalu. Pemerintah Kota Kediri memberikan subsidi pada tiap angkot 6 liter perhari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News