Atasi Kelangkaan Pupuk di Jember, Bupati Hendy Salurkan Bantuan untuk Petani

Atasi Kelangkaan Pupuk di Jember, Bupati Hendy Salurkan Bantuan untuk Petani Bupati Jember, Hendy Siswanto, saat melaunching pemberian pupuk di Desa Lengkong, Kecamatan Mumbulsari, bersama petani dan pemerintah desa setempat.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember menyalurkan bantuan pupuk NPK non-subsidi kepada petani untuk mengatasi kelangkaan pupuk bersubsidi di wilayah tersebut. Bantuan itu dituangkan melalui APBD senilai Rp9 miliar.

, Hendy Siswanto, menyampaikan bahwa Pemkab Jember nantinya akan mencari solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani, salah satunya dengan menambahkan anggaran bantuan untuk pupuk. Selain itu, kata Hendy, pihaknya juga mewacanakan membuatan pabrik pupuk di Jember.

“Hari ini tepatnya ada di Desa Lengkong, di Jember ini jagonya untuk bidang pertanian, masyarakat kita 60-70 persen adalah petani, maka persoalan langkanya pupuk subsidi ini menjadi persoalan yang urgent yang harus segera diatasi.” ujarnya, Kamis (14/10).

“Ke depan kita juga wacanakan untuk membuat pupuk sendiri, jenis pupuk seperti apa, kita akan ajak petani untuk berkolaborasi, jika itu terbentuk InsyaAllah tidak akan kekurangan yang namanya pupuk di Jember,” paparnya menambahkan.

Selain memberikan bantuan berupa pupuk serta bibit padi dan jagung, Hendy juga menyempatkan diri untuk menyemprot pembasmi hama buatan petani setempat. Ia dibonceng menaiki motor menuju lahan pertanian padi di sekitar desa.

“Saat ini kita sedang melakukan testimoni menyemprotkan hasil ramuan petani kita untuk pembasmi hama, ini bagian dari krativitas dan inovasi dari petani,” kata Hendy.

Pembasmi hama buatan petani di Desa Lengkong, Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember, itu dibuat dari bahan agency hayati yang dikenal dengan nama Bevaria Basiana. Sebelum ramuan itu disemprotkan, lanjut Hendy, testimoni telah dilakukan pada tanaman padi, dan hasilnya cukup bagus. 

“Kali ini saya melihat dan merasakan langsung betapa beratnya menjadi petani, maka kita harus cinta kepada petani kita, harus bangga dan membeli hasil pertaniannya,” ungkapnya usai menyemprotkan pembasmi hama di sawah.

Ia pun menyampaikan kepada para petani setempat agar produk buatannya itu dikembangkan lagi sebagai kearifan lokal. Dengan demikian, petani lain juga merasakan manfaatnya.

“Sehingga manfaatnya juga dirasakan oleh petani yang lain, dan mampu menghasilkan hasil panen yang bagus,” tuturnya. (yud/eko/mar)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO