Buku Perempuan Korban Konflik Agama Dibedah

Buku Perempuan Korban Konflik Agama Dibedah Bedah buku dalam rangka Harla Fatayat di ruang Akifarma Insuri Ponorogo.

PONOROGO - (BangsaOnline) - Dalam rangka memperingati Hari Kelahiran Fatayat NU Cabang Ponorogo, digelar launching dan berjudul Perempuan di Tengah Konflik Agama, Fakta kekerasan terhadap perempuan dalam konflik Sunni-Syi'ah Sampang Madura.

Buku yang merupakan hasil riset Isnatin Ulfah M.HI di lokasi pengungsian para korban, dibedah di aula Akafarma, Insuri Ponorogo, 15 Maret 2015 lalu. Forum tersebut difasilitasi oleh Fatayat Nu Cabang Ponorogo sebagai penyelenggara.

Hadir sebagai pembanding pada forum tersebut, Akhol Firdaus M.Pd, dosen dan direktur Pusat Pendidikan HAM dan Islam (Pusdikhami) IAIN Tulungagung. Narasumber lainnya, Iswahyudi M.Fil.I, dosen dan pengurus Pusat Studi Gender STAIN Ponorogo.

Meskipun itu dilaksanakan pada harlah Fatayat NU Ponorogo, tapi yang hadir dalam forum tersebut adalah masyarakat umum, terutama kalangan akademisi. 

Tak kurang dari 130-an undangan menyimak dengan serius penyampaian materi. Hingga acara berakhir pada jam 13.30, peserta tidak beranjak dari tempat duduknya.

Penulis buku Isnatin Ulfah M.HI, membukukan fakta mengenai kekerasan terhadap perempuan dalam konflik berbasis agama antara Sunni dan Syi'ah di Sampang tersebut. Fakta itu ditulis secara kritis dalam buku "Perempuan di Tengah Konflik Agama: Fakta Kekerasan terhadap Perempuan dalam Konflik Sunni-Syi'ah Sampang Madura".

Menurut Isnatin, perempuan selalu menempati mata rantai terakhir sebagai korban dalam konflik. Tak terkecuali konflik agama. Sebagai korban, perempuan jamaah syi'ah terus dikondisikan sebagai subyek yang bisu, betapapun pelbagai hak dasar mereka dilanggar.

"Fakta inilah yang juga terjadi sepanjang konflik Sunni-Syi'ah berlangsung di Dusun Nangkrenang, Omben, Sampang. Benih konflik sebenarnya sudah terjadi sejak 2004,lalu meledak menjadi kekerasan massa dalam dua gelombang, yakni 29 Desember 2011 dan 21 Agustus 2012," demikian alumni IAIN Sunan Ampel Surabaya itu menambahkan.

Sumber: Harian Bangsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO