Pemprov Tolak Penambahan Anggaran Pelra di Sumenep, Pembangunan Terancam Macet

SUMENEP (BangsaOnline) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur () menolak penambahan anggaran proyek pembangunan pelabuhan rakyat (pelra) di Desa Kalianget Timur, Kecamatan Kalianget. Akibatnya, pembangunan pelabuhan yang sudah menghabiskan dana miliaran rupiah terancam jalan ditempat.

"Beberapa waktu lalu kami mengajukan alokasi dana untuk dimasukkan dalam rencana anggaran keuangan (RAK) tahun 2016 mendatang. Namun penambahan itu ditolak oleh Direktorat Jendral Perhubungan Laut. Katanya, semestinya pembangunan itu dibiayai badan usaha bukan pemerintah," kata Kepala Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Kalianget Bambang Arifin.

Baca Juga: Ajak Masyarakat Gelorakan Bela Negara, Bupati Sumenep Singgung Isu Geopolitik

Meski usahanya ditolak, namun tetap semangat untuk melanjutkan pembangunan tersebut. Salah satu upaya yang akan dilakukan, yakni akan menjalin kerjasama dengan PT Pelindo (persero).

"Dua minggu yang lalu kami mencoba berkomonikasi dengan dengan direksi PT Pelindo cabang Gersik. Itu kami lakukan untuk membicarakan persoalan pembangunan pelra," terang dia.

PT Pelindo merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Alhamdulillah, upaya kami disambut baik. Hanya saja PT Pelindo masih belum bisa memberikan kepastian. Karena masih dalam tahap pengkajian lebih dalam," terang dia.

Baca Juga: Tinjau Posko OMC, Pj Gubernur Adhy: Upaya Kurangi Dampak Cuaca Ekstrem di Daerah Rawan Banjir

Lebih lanjut Bambang mengatakan, jika kerjsama dengan PT Pelindio tidak berhasil, dirinya akan mencari perusahaan lain. Termasuk perusahaan milik daerah yang memang memungkinkan.

”Kalau memang ada BUMD yang bisa kami ajak kerja sama itu bisa kami lakukan. Namun, pertanyaanya apakah ada, sebab dana yang dibutuhkan sangat besar,” katanya.

Untuk merampungkan pembangunan pelabuhan tersebut dibutuhan dana yang tidak sedikit. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukannya dana yang dibutuhkan untuk pembangunan pelabuhan itu mencapai Rp 32 miliar. Meski dana yang dibutuhkan cukup besar, dia berkeinginan untuk tetap meklanjutkannya.

Baca Juga: Lagi, Jatim Dapat Penghargaan, Raih Predikat Sangat Baik Implementasi Sistem Merit Manajemen ASN

Sebab, jika pembangunan pelabuhan itu dihentikan maka pemerintah akan mengalami kerugian yang sangat besar. Sebab, sebelumnya pemerintah telah mengeluarkan dana hingga miliaran rupiah. Dikatakan, berdasarkan catatannya pembangunan pelabuhan itu sudah menghabiskan dana sekitar 10 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO