Gus Miftah: HSN Bukti Pemerintah Hargai Eksistensi Santri

Gus Miftah: HSN Bukti Pemerintah Hargai Eksistensi Santri Pengasuh Ponpes Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, Gus Miftah saat menghadiri tabligh akbar yang menjadi rangkaian peringatan HSN 2021.

PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Eksistensi dan keberadaan santri di Indonesia sudah mendapatkan penghargaan dari pemerintah. Terbukti, pemerintah menetapkan 22 Oktober sebagai Nasional (HPN).

Hal ini disampaikan Pengasuh Ponpes Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburokhman atau dikenal saat menghadiri tabligh akbar yang menjadi rangkaian peringatan 2021 di Puri Manggala Bhakti Kota Probolinggo, Minggu (24/10) malam.

Baca Juga: Tak Ada Data, Keluarga Kiai Besari Minta Gus Miftah Tak Ngaku-Ngaku Keturunan Kiai Besari

"Keberadaan para santri itu sudah diakui oleh pemerintah," tandasnya.

Menurut dia, mengasuh anak dalam jenjang pendidikan itu sangat penting, terutama faktor peran orang tua itu sendiri. "Untuk menjadikan anak menjadi seorang santri yang unggul itu tidak lepas dari peran orang tua," katanya.

Pria keturunan ke-9 Kiai Ageng Hasan Besari, Pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo itu mencontohkan Ibunda Imam Syafi'i. "Beliau menceritakan ada dua rahasia dalam mengasuh anak sehingga Imam Syafi'i menjadi seorang ulama besar. Apa itu? Beliau itu saat menyusui menggunakan ASI dan selalu berwudhu sebelum menyusui," kata .

Baca Juga: Dapat Ucapan Selamat, Ustadz Adi Hidayat Bantah Gantikan Gus Miftah Jadi Stafsus Presiden

Menyusui anak dengan ASI, imbuh , sangat berpengaruh terhadap karakter dan keturunan. "Itulah sebabnya ulama-ulama besar selalu menggunakan ASI saat menyusui anaknya," katanya.

Acara tabligh akbar rangkaian itu, tak hanya dihadiri oleh para ASN, namun juga perwakilan pejabat forkopimda. Seperti Ketua DPRD Abdul Mujib, Kepala Kantor Kemenag Samsur, Sekda drg. Ninik Ira Wibawati, para asisten, dan kepala perangkat daerah.

Kepala Kemenag Kota Probolinggo, Samsur saat mewakili Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan, penetapan 22 Oktober sebagai Nasional ini, juga merupakan wujud pengakuan pemerintah terhadap perjuangan para santri dalam upaya memperebutkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca Juga: Gus Miftah, Penjual Es, Kemarahan Netizen dan Hadits Rasulullah

"Jadi peran santri itu juga turut mengawal dan mengisi kemerdekaan Bangsa ini. Sehingga pantas kalau pemerintah memberikan penghargaan dengan menetapkan sebagai Nasional," katanya. (ugi/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mumtaz Rais, Ketua PAN, Dianggap Lecehkan Ponpes Gus Miftah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO