GRESIK, BANGSAONLINE.com - Hujan deras disertai angin kencang mengguyur Kabupaten Gresik sejak Kamis (9/12) sore kemarin, hingga petang. Akibatnya, sejumlah titik di Kota Gresik terendam air.
Salah satu kawasan yang terendam ialah area Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim, di Jalan Malik Ibrahim, Kecamatan Gresik. Makam waliyullah itu terendam air sekitar 25 cm.
Baca Juga: Petugas Gabungan Evakuasi Pohon Tumbang di Sidoarjo Imbas Hujan dan Angin Kencang
Pengelola Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim, Sudasir, mengungkapkan banjir kerap kali melanda area Makam Sunan Gresik ketika musim hujan. Bahkan, ketinggian debit air yang masuk ke area makam bisa mencapai 50 centimeter lebih.
"Setiap musim hujan pasti banjir, meski tidak lama kemudian surut. Tetapi debit air yang masuk ke area makam bisa mencapai 50 centimeter lebih, " ungkapnya.
Sudasir menduga, salah satu faktor utama penyebab terjadinya banjir di area makam adalah kontruksi saluran air yang lebih tinggi dibanding area makam.
Baca Juga: Luluk-Lukman Sapa Warga Gresik Selatan, Janji Tuntaskan Banjir dan Pengangguran
“Karena got (saluran) sama makam lebih tinggi gotnya, sehingga kalau kalau air di got meluap masuk ke makam," terangnya.
Selain itu, hujan disertai angin kencang juga merobohkan dua pohon di Jalan Arif Rahman Hakim Kecamatan Gresik, sekira pukul 17.00 WIB. Pohon tumbang tersebut mengenai kabel PLN hingga mengakibatkan aliran listrik padam.
Akses dari Jalan Arif Rahman Hakim menuju ke Jalan Panglima Sudirman akhirnya ditutup sementara, begitupun sebaliknya.
Baca Juga: Ketua DPRD Blitar Minta Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Cuaca Ekstrem
Petugas gabungan dari PLN dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik sudah melakukan pembersihan pohon yang tumbang. Salah satu petugas PLN Giri Unit PLN Cabang Gresik, Arifin, kepada wartawan membenarkan aliran listrik mengalami gangguan alias padam akibat pohon tumbang yang mengenai kabel PLN.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik, Achmad Hadi langsung turun ke tempat-tempat saluran air di wilayah perkotaan Gresik. Menurut Hadi, air yang merendam sejumlah titik di wilayah perkotaan pada Kamis (9/12/2021) kemarin, salah satunya dikarenakan debit air hujan yang masuk ke saluran air tinggi.
"Selain debit tinggi, juga perlu ada solusi pemecahan saluran drainase pembuang," katanya saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Jumat (10/12/2021).
Baca Juga: Tanggul Jebol, Banjir Luapan Kali Lamong Gresik Meluas, Kecamatan Cerme Terendam
Menurut Hadi, untuk mencegah agar air tak kembali merendam wilayah perkotaan, alternatifnya bisa dikendalikan di Tlogodendo dan WEP (wahana ekspresi poesponegoro).
"Karena dari WEP ada dua jalur, ke Kalitutup (Pasar Kota) di Jalan Samanhudi dan ke Pulopancikan. Kemarin sama-sama meluber karena debit lebih besar dari biasanya," bebernya. (hud/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News