MADIUN, BANGSAONLINE.com - Giversa Rashel Defansyah, siswa dari SMPN 2 Wungu, Kabupaten Madiun, menjadi pecinta wayang di usianya yang masih belia. Bocah yang akrab dipanggil Versa ini memilih untuk membuat wayang daripada membeli karya seni tradisional yang terbilang mahal itu.
Ia pun menceritakan awal mula kegemarannya terhadap wayang. Pelajar yang lahir tanggal 18 Juni 2007 ini menyukainya karena sering melihat Dalang Seno Nugroho di YouTube.
Baca Juga: Pencurian di Pasar Sindon, BUMDes Sidomulyo Terkesan Acuh
"Pinginnya punya wayang sendiri pak. Tapi kan harga wayang-kulit" rel="tag">wayang kulit kan juga mahal," ujarnya saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Rabu (15/12).
Dengan keadaan ekonomi orang tua yang pas-pasan, kreativitas anak pertama dari pasangan Musriyani dan Luis Redansyah langsung muncul. Bahan yang digunakan Versa sangat sederhana dan dari peralatan seadanya.
"Awalnya saya mencoba belajar membuat wayang dari kertas slip rokok. Tapi sekarang saya membuat dari kertas karton sama dari talang karet. Kalau untuk tatahnya, sama bapak dibuatkan dari paku yang dipenyetelan (dipipihkan)," urai Versa.
Baca Juga: Selama Uji Coba, Operasional KA BIAS Tuai Respons Positif Masyarakat di Daop 7
Karyanya pun tidak kalah dari wayang berbahan kulit. Harga wayang buatan Versa terbilang murah dan relatif, tergantung ukuran dan jenis yang diinginkan pemesan.
"Ini juga sudah ada yang pesan ke saya pak. Saya jual mulai Rp50 ribu, tergantung jenis karakter wayangnya serta besaran wayang yang diinginkan," tuturnya.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Pentas Wayang Perjuangan Hadratussyaikh, Dalang Ki Cahyo Kuntadi Riset Dulu
Hasil jualan wayang dikumpulkan untuk membeli wayang dari kulit dan untuk sekolah pedalangan sesuai dengan cita-citanya. (dro/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News