KKM Sumenep Pertanyakan Realisasi Bantuan Guru Kontrak

SUMENEP (BangsaOnline) - Kelompok Kepala Madrasah (KKM) Sumenep mempertanyakan realisasi pencairan bantuan bagi guru kontrak yang bertugas di lembaga swasta tahun anggran 2014. Pasalnya hingga saat ini bantuan tesebut masih belum dicairkan oleh pemerintah daerah.

”Kami tidak mengerti kapan pemerintah akan mencairkannya. Padahal, pemberkasannya sudah dilakukan pada akhir tahun 2014 lalu,” kata Ketua KKM MI Sumenep, Hefni.

Baca Juga: Pesan Dandim 0827 Sumenep Usai Hadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024 di Kantor Bupati

Bantuan guru kontrak, merupakan salah satu program yang dicanangkan oleh pemerintah daerah sejak beberapa tahun yang lalu. Tujuannya membantu mensejahterakan para guru yang bertugas di sekolah swasta, mulai dari tingkat Raudlatul Adfal (RA), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar Islam (SDI), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tasnawiyah (MTs) dan juga Madrasah Aliyah (MA).

Informasinya, setiap lembaga swasta yang menerima bantuan itu hanya satu tenaga pendidik. Sementara nominal yang diterima setiap bulan sebesar Rp 150 ribu. ”Biasanya dicairkan satu kali dalam satu tahun. Jadi, setiap lembaga menerima tunjangan sebesar Rp 1.800.000,” terang Hefni.

Menurutnya, meskipun anggaran setiap lembaga dinilai sangat kecil, namun saat dijumlah dengan banyaknya sekolah swasta di Kabupaten Sumenep yang berjumlah sekitar 1.816 sekolah swasta, rinciannya MI 538 lembaga, MTs sebanyak 307 lembaga, MA sebanyak 138 lembaga, TK sebanyak 249 lembaga dan RA sebanyak 569 lembaga, bantuan tersebut mencapai miliaran rupiah. Dana tersebut diambilkan dari dana APBD (Anggran Pendaptan Belanja Daerah) tahun anggaran 2014.

Baca Juga: Dinsos Sumenep Bersama USAID ERAT Gelar Workshop untuk Susun RAD Pemenuhan Hak Disabilitas

”Kami sadari, jika tidak semua sekolah swasta mendapatkan. Tapi kami yakin 60 persen sekolah swasta pasti dapat,” terangnya.

Sedangkan yang mengelola dana tersebut adalah Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep. ”Sistem pencairannya tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, jika tahun sebelumnya ditangani oleh BKPP (Pelayanan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan). Tapi tahun ini melalui Disdik,” ungkapnya.

Lebih lanjut Hefni mengatakan, belum dicairkannya hingga hampir memasuki pertengahan tahun 2015 saat ini, diduga karena dipermainkan oleh salah satu oknum yang tidak bertanggungjawab.

Baca Juga: Ciptakan Udara Bersih dan Berkualitas, DLH Sumenep dan Medco Energi Tanam Ribuan Pohon

Permainan yang dimaksud salah satunya dengan cara di depositokan dengan maksud untuk diambil hasilnya. ”Ini sudah diluar konteks biasanya, tahun-tahun sebelumnya pencairannya tidak pernah lamban seperti tahun ini. Apa mungkin anggaran itu saat ini sudah hangus atau memang dihanguskan?,” curiganya.

Kendati demikian, meskipun dirinya tidak termasuk penerima, berharap agar pemerintah untuk segera melakukan pencairan. Pasalnya, dana itu sangat ditunggu oleh sejumlah guru penerima.

Sayangnya Kepala Disdik Sumenep A. Shadik masih belum bisa memberikan kejelasan. Sebab, saat BangsaOnline.com bertandang di tempat kerjanya, pihaknya sedang tidak ada. ”Tidak ada mas, tidak tahu kemana,” kata salah satu stafnya.

Baca Juga: Bappeda Sumenep Hadirkan 2 Narasumber dalam Sosialisasi GDPK

Demikian pula dengan Kepala Bidang Ketenagaan dan Kepengawasan Disdik Sumenep Hidayat tidak ada ditempat kerjanya. Informasinya sedang menghadiri salah satu acara di Gedung Korpri setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO