PASURUAN, BANGSAONLINE.com - KH. Fahmi Amrulloh, cucu Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari, menyebut Nahdlatul Ulama (NU) hingga kini masih tertinggal dari Muhammadiyah dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi.
Di bidang pendidikan, kata Kiai Fahmi, NU tertinggal jauh dari Muhammadiyah dalam hal manajemen. Termasuk dalam segi kurikulum, serta kualitas dan mutu pendidikan.
Baca Juga: Rais Aam PBNU Ngunduh Mantu dengan Pemangku Pendidikan Elit dan Tim Ahli Senior di BNPT
"Misal gambaran umum, di sekolah Muhamadiyah wali murid berani menyekolahkan anaknya dengan harga mahal. Sementara di NU yang di bawah Lembaga Ma'arif, meski harganya murah atau terjangkau, tetapi wali murid kurang tertarik menyekolahkan anaknya ke lembaga tersebut," ungkapnya kepada HARIAN BANGSA saat ditemui di kediamannya, Jombang, (30/12).
Kemudian kedua, di bidang kesehatan. Kiai Fahmi mengatakan, hampir di tiap kota dan kabupaten terdapat RS di bawah naungan Muhamadiyah. Sementara RSNU hanya ada di wilayah tertentu saja.
"Contoh wilayah Jawa Timur yang basis NU, banyak kepala daerah, pejabat legislatif, dan pejabat kepala dinas, yang afiliasinya nahdliyin, tetapi daerahnya sendiri tidak punya RSNU," cetusnya.
Baca Juga: Khofifah: Muhammadiyah Pilar Kemajuan Bangsa dan Umat
Begitu juga terkait ekonomi umat, NU juga tertinggal dari Muhammadiyah. Menurutnya, NU belum bisa mandiri di bidang ekonomi, lantaran selama ini bergantung kepada proposal.
"NU harus bisa menjawab tantangan ekonomi di masa akan datang, baik dari perkembangan koperasi, bisnis dagang, semuanya harus ada konsolidasi kuat untuk bersinergi. Keder NU yang sukses berkarir mampu membantu warga nahdliyin yang lemah, untuk bahu membahu di bidang ekonomi," terang Kiai Fahmi.
Karena itu, Pengasuh Ponpes Tebuireng Putri, Jombang, ini berharap Ketua Umum PBNU terpilih KH. Yahya Cholil Staquf memprioritaskan program-program di tiga bidang tersebut, karena menyangkut kemaslahatan umat.
Baca Juga: Menangkan Pasangan SAE, Ratusan Kader dan Pengurus DPD PAN Sidoarjo Rapatkan Barisan
"Saya menekankan kepada ketum baru, agar bisa memprioritaskan tiga kepentingan umat," pungkasnya. (afa/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News