MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Tingginya harga cabai di pasaran membawa berkah tersendiri bagi para petani, tak terkecuali petani cabai di Desa Pucuk Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto.
Sedikitnya ada sekitar 50 orang petani yang kaya mendadak. Mereka ketiban berkah melambungnya harga cabai yang sempat mencapai 100 ribu rupiah per kilogram.
Bahkan usai panen, mereka langsung bisa membeli motor dan mobil baru. Mulai dari skutik premium seperti Honda PCX, hingga mobil Avanza dan Ertiga.
Di antara para petani cabai yang menjadi jutawan dadakan itu adalah Listiono. Ia mengaku mendapat untung sekitar Rp 200 juta hanya dalam kurun waktu 2 bulan ini. Keuntungan itu didapat dari lahan seluas 8.000 meter persegi, dengan hasil panen cabai sebanyak 4 kuintal.
Menurutnya, baru kali ini harga cabai melambung tinggi hingga tak karuan. Namun, tingginya harga cabai itu tak berlangsung lama. Beberapa hari belakangan, harga cabai sudah turun drastis menjadi 30 ribu per kilogram.
Dari keuntungan ratusan juta rupiah itu, Listiono menggunakannya untuk membeli mobil sebagai sarana transportasi sehari-hari. Sedangkan sisanya ditabung untuk persiapan tanam cabai berikutnya.
Selain membeli kendaraan baru, sejumlah petani cabai juga memanfaatkan keuntungan dari hasil panen cabai untuk renovasi rumah.
Kepala Desa Pucuk, Nanang, membenarkan adanya peningkatan kesejahteraan dari warganya yang rata-rata berprofesi sebagai petani cabai.
Menurutnya, jenis sawah di Desa Pucuk ini adalah tadah hujan, sehingga cocok digunakan untuk bertanam cabai di musim hujan. (ris/rev)