Ketum PBNU Bukan Kader PMII, Kiai Marzuki: Jangan Menangis, Kiai Asep: Cukup Sekali

Ketum PBNU Bukan Kader PMII, Kiai Marzuki: Jangan Menangis, Kiai Asep: Cukup Sekali Para tokoh PMII yang kini jadi para pejabat, politikus, dan tokoh pendidikan hadir pada Pembukaan Muswil II IKA PMII Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Jalan Pemuda Surabaya, Ahad (9/1/2022). Tampak Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Prof. Dr. Ridwan Nashir, dan lainnya. Foto: MMA/ BANGSAONLINE.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Suasana Pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) II Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA ) Jawa Timur langsung riuh ketika Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., mengakhiri orasinya sebagai keynote speaker.

Peserta Muswil II IKA tidak hanya bertepuk tangan, tapi juga ada yang meneriakkan yel-yel: “Hidup Kiai Asep.”

Baca Juga: Rais Aam PBNU Ngunduh Mantu dengan Pemangku Pendidikan Elit dan Tim Ahli Senior di BNPT

Ada apa? Dalam acara Muswil II IKA Jatim yang digelar di Jalan Pemuda Surabaya, Ahad (9/1/2022), itu Kiai Asep sempat menyinggung relasi pengkaderan dengan NU. Ia berharap ke depan dipimpin kader .

“Cukup sekali dipegang oleh orang lain, bukan kader ,” tegas Kiai Asep Saifuddin Chalim di depan peserta Muswil II IKA yang dihadiri para kiai dan para guru besar dari seluruh Jawa Timur. 

Putra pendiri NU, KH Abdul Chalim, yang Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu langsung mengucapkan salam mengakhiri pidatonya. Peserta pun riuh. Bertepuk tangan.

Baca Juga: Bang Udin, Pemuda Inspiratif Versi Forkom Jurnalis Nahdliyin

Pernyataan Kiai Asep itu terus menggema dan jadi perbincangan, meski acara pembukaan sudah usai. 

Kiai Asep memang beberapa kali mengatakan bahwa didirikan untuk mencetak kader NU. Khususnya untuk memperjuangkan berkembangnya paham Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja).

Baca Juga: Pesantren di Lereng Gunung, 624 Santrinya Lolos PTN dan di 11 Perguruan Tinggi AS, Eropa dan Timteng

Ketua Tanfidziah PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar, ketika memberikan sambutan, secara tidak langsung, juga menyinggung relasi dan NU. Kiai Marzuki Mustamar bahkan minta agar para kader jangan terlalu susah, merana, dan menangis.

“Karena ranting-ranting mayoritas masih ,” kata Kiai Marzuki Mustamar menghibur. Para peserta Muswil II IKA itu langsung tertawa. Mereka memahami bahwa pidato Kiai Marzuki Mustamar itu terkait dengan Muktamar ke-34 NU di Lampung yang menghasilkan Ketua Umum bukan dari kader , tapi HMI.

Kiai Marzuki Mustamar terus meyakinkan peserta Muswil II IKA Jatim, bahwa ketua-ketua di Jawa Timur juga banyak kader . Ia menyebut beberapa kabupaten di Jawa Timur sebagai contoh.

Baca Juga: Hari Santri Nasional 2024, PCNU Gelar Drama Kolosal Resolusi Jihad di Tugu Pahlawan Surabaya

“Insyaallah kita tetap dominan,” katanya. Peserta acara pembukaan Muswil II IKA terus tertawa.

Acara pembukaan Muswil II IKA Jatim itu dihadiri sejumlah tokoh asal . Antara lain Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua Yayasan Khadijah Surabaya Prof. Dr. Ridwan Nashir, Rektor UINSA Surabaya Prof. Dr. Masdar Hilmy, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) KH. Muhammad Roziqi, dan para tokoh lain.

Baca Juga: Peringati Hari Santri 2024, PCNU Surabaya Adakan Lomba dan Pengobatan Gratis di Tugu Pahlawan

Juga hadir Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, pimpinan DPRD Jatim, Forkopimda Jatim, dan para bupati dan wakil bupati asal .

Usai pembukaan di , peserta Muswil II IKA Jatim itu pindah ke Madura, tepatnya di Bangkalan. Mereka melanjutkan Muswil di Gedung Ratoh Ebuh Bangkalan Madura. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO