SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melantik Dra. Maria Ernawati, M.M. sebagai Kepala Perwakilan (Kaper) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur (Jatim), di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (10/1).
Pelantikan ini berdasarkan SK Kepala BKKBN nomor 39/KP.05.01/PEG/2021 tanggal 20 Desember 2021. Maria Ernawati secara resmi menggantikan Sukaryo Teguh Santoso, Kaper BKKBN Jatim sebelumnya, yang kini menjabat sebagai Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (Adpin) BKKBN Pusat.
Baca Juga: Ikhtiar Ketuk Pintu Langit, Khofifah Hadiri Shalawat Akbar Bersama Ribuan Masyarakat Gresik
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah meminta kepada Kaper BKKBN Jatim yang baru dilantik untuk mewujudkan keluarga berkualitas melalui intervensi pada permasalahan stunting, angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Sebab, tiga hal tersebut menjadi salah satu ujung tombak dalam pembangunan SDM yang berkualitas dan berdaya saing.
“Bersama dengan Tim Penggerak PKK Provinsi Jatim, saya harap BKKBN dapat memberikan kontribusi lebih signifikan lagi dalam mempercepat peningkatan IPM di Jatim, menurunkan angka kematian ibu, angka kematian bayi, perkawinan anak di Jatim dan pencapaian target penurunan stunting sesuai target nasional ke angka 14 persen di tahun 2024,” pintanya.
Menurutnya, peran BKKBN dalam percepatan penurunan stunting melalui pembentukan tim pendamping keluarga sangat fundamental. BKKBN Jatim bisa memberikan dukungan pada layanan intervensi spesifik maupun sebagai penanggung jawab dalam layanan intervensi sensitif.
Baca Juga: Panas! Saling Sindir soal Stunting hingga 'Kerpek' Catatan Warnai Debat Terakhir Pilbup Jombang 2024
“Kami harap BKKBN Jatim dapat melakukan pendekatan multi sektoral yang terintegrasi untuk penanganan penurunan stunting, baik bersama dengan TP PKK, tenaga kesehatan, dan instansi terkait lainnya. BKKBN bisa bersinergi dalam mengidentifikasi dan mendampingi keluarga-keluarga berisiko stunting agar mendapatkan penanganan yang tepat,” ujar Khofifah.
Berdasarkan data BKKBN, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru saja mengumumkan Hasil Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) 2021. Bahwa, angka stunting secara nasional menunjukkan perbaikan dengan turunnya tren sebesar 3,3 persen dari 27.7 persen tahun 2019 menjadi 24,4 persen tahun 2021.
Sama halnya dengan Provinsi Jawa Timur turut mengalami tren yang sama dengan penurunan sebesar 3,35 persen dari 26,86 persen pada tahun 2019 menjadi 23,5 persen di tahun 2021. “Namun meskipun mengalami penurunan, kita tidak boleh berpuas diri permasalahan stunting masih jadi PR kita bersama,” pungkasnya.
Baca Juga: Kunjungi Kampung Kripik Olahan Ayam di Sidowungu Gresik, Khofifah Pesankan Dua Hal Penting
Sementara Kaper BKKBN Provinsi Jatim Maria Ernawati menyatakan siap menyelesaikan masalah stunting di Jatim. Sebagai badan atau instansi plat merah, BKKBN akan selalu berada di garda depan dalam menyelesaikan masalah kesehatan di Jatim.
"Kita akan terus berkordinasi dan bersinergi dengan SKPD terkait, stakeholder, dan semua elemen masyarakat untuk menyelesaikan masalah stunting di Jatim," tegas Erna - sapaan Maria Ernawati, yang sebelumnya bertugas sebagai Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah ini.
Turut hadir dalam pelantikan tersebut, Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (Adpin) BKKBN Sukaryo Teguh Santoso, Ketua TP PKK Provinsi Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak, Wakapolda Jatim Brigjen Pol. Slamet Hadi Supraptoyo, Kasdam V Brawijaya Brigjen TNI. Agus Setiawan, Asintel Kejati Jatim Zulbahri, jajaran Forkopimda Jatim, serta beberapa Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim. (ian/rev)
Baca Juga: Alasan Prestasi, Keluarga Besar Ponpes Syarifuddin Lumajang Doakan Khofifah Jadi Gubernur 2025-2030
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News