Pusaka Sukses Dongkrak Pendapatan Pelaku UMKM di Kota Kediri

Pusaka Sukses Dongkrak Pendapatan Pelaku UMKM di Kota Kediri Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar (kanan), saat berada di salah satu stan Pusaka. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Program UMKM Asli dari () yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri untuk mengatasi macetnya penjualan produk UMKM selama masa pandemi Covid-19, sukses meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM.

"Alhamdulillah setelah mengikuti program , omzet penjualan saya naik sekitar 20 persen. Ini kan kondisi yang bisa dibilang cukup sulit bagi masyarakat luas, banyak yang merasakan dampak daripada pandemi Covid-19 ini. Jadi sebenarnya bisa mempertahankan usaha saja sudah cukup, apalagi omzet saya bisa dikatakan naik setelah ikut . Jadi saya sangat senang dan bersyukur,” kata Budi Handayani, pemilik usaha , Senin (17/1).

Peningkatan yang dirasakan Budi bukan karena produknya telah tersedia di berbagai swalayan, akan tetapi ada strategi marketing di dalamnya. Menurut dia, melalui realisasi program ini ia merasa sangat terbantu dalam hal branding.

“Produk saya kan sudah ada di Indomaret, itu jadi saya gunakan sebagai konten untuk promosi. Jadi masyarakat lebih banyak yang kenal dan tertarik karena sudah masuk di Indomaret,” tuturnya.

Melalui keikutsertaannya dalam program , Budi mengaku kebanjiran pelanggan baru yang datang dari luar kota, seperti Jombang, Nganjuk, dan Tulungagung. Ia berharap melalui program ini produk-produk UMKM lokal dapat menguasai pangsa pasar.

"Intinya, semoga ke depan Pemkot Kediri akan terus membantu kami pelaku UMKM ini untuk mengembangkan usaha kami, utamanya dalam hal penjualan. Karena kebanyakan teman-teman UMKM ini banyak terkendala dalam hal penjualan produknya. Padahal kualitas produk mereka sangat bagus sekali,” paparnya.

Selain Budi, kenaikan penjualan produk melalui program juga dirasakan oleh Dewi Istianah, pemilik usaha . Ia juga mengaku mengalami kenaikan omzet penjualan 10 persen berkat keikutsertaannya dalam .

“Saya bergabung ke sejak akhir tahun 2021, dan alhamdulillah jangkauan produk saya sudah semakin luas, tidak hanya melalui online tetapi sudah ada di 32 gerai Indomaret , Golden, pusat oleh-oleh, di Ngasem juga ada,” kata Dewi.

Tak perlu khawatir, produk yang ditawarkan telah mencantumkan informasi pangan pada kemasan, seperti: label halal, informasi nilai gizi, tanggal dan kode produksi, berat bersih, serta komposisi. Ia berharap setelah mengikuti program produknya lebih dikenal luas masyarakat.

“Dalam mengurusnya cukup mudah. Memang untuk label halal lebih lama dibanding yang lain, karena ada perubahan dari MUI ke Kemenag. Tapi kalau nutrition fact itu mudah karena difasilitasi sama dinas,” urai Dewi.

“Kalau mungkin ada acara-acara dari dinas atau Pemkot Kediri bisa mengambil program-program . Biasanya kan ada goodie bag-nya. Ya supaya omzetnya lebih meningkat aja,” ucap Dewi. 

Program yang di-launching secara resmi pada Mei 2021 oleh Wali , Abdullah Abu Bakar, merupakan strategi branding untuk merepresentasikan produk UMKM lokal yang unggul dan berdaya saing. Kini beragam merk UMKM lokal telah menghiasi etalase khusus di toko modern kemitraan maupun pameran di berbagai event.

Berkat upaya tersebut para pelaku UMKM tetap dapat menjalankan usahanya di tengah terpaan pandemi Covid-19 dengan memasarkan produknya di swalayan kemitraan yang tetap buka meski dalam situasi pandemi. (uji/mar)

Lihat juga video 'Tanam Pohon dan Tebar Benih Ikan Warnai Peringatan Hari Bumi dan Hari Air Dunia di Kota Kediri':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO